12 February 2007
(Komentar dari blog Deshinta)
TKW Asal Sokaraja Disiksa Majikan
BANYUMAS (KR) - Tindak kekerasan terhadap tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri, terus terjadi, Ari Utari (23) warga Desa Sokaraja Lor, Sokaraja, Banyumas yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Johor Baru, Malaysia, Kamis (8/2) tiba di rumah orang tuanya dalam kondisi mengenaskan. Ia hanya bisa terbaring, dan pada bagian kepala banyak benjolan akibat terkena pukulan. Perutnya keras jika dipegang terasa sakit, serta wajahnya penuh memar, dan jari-jarinya menghitam.
Korban pulang diantar oleh Rohadi warga Desa Buntu, Kemranjen, Banyumas karena merasa kasihan, melihat kondisi Ari Utari yang diduga telah dianiaya oleh majikan selama bekerja 5 bulan di Johor Baru , Malaysia. Taswin (52) orang tua korban yang mendapati anak gadisnya dalam kondisi seperti itu, terus membawanya ke Puskesmas I Sokaraja. Bahkan ada kemungkinan, lantaran sakit yang diderita korban cukup serius, pihak Puskesmas I akan merujuknya ke rumah sakit yang fasilitasnya lebih lengkap.
Kedua orang tua korban, Taswin dan Turyati (50), saat dihubungi sejumlah wartawan menjelaskan korban pulang dari Johor Baru, Malaysia pada Rabu (7/2) dengan menggunakan kapal feri ke Batam. ”Menurut pengakuan anak saya ia hanya diberi uang Rp 300 ribu dan 10 ringgit. Ia juga mengaku tiap hari dipukul majikan pakai kayu,” kata Taswin yang dibenarkan oleh istrinya.
*Bersambung hal 22 kol 7
Saat sampai di Batam, korban yang kondisi menggenaskan bertemu dengan Rohadi warga Desa Buntu, Kemranjen, Banyumas. Karena merasa kasihan lelaki yang masih se daerah itu memberikan pertolongan dengan menemani korban naik pesawat terbang turun di Jakarta , yang diteruskan ke Yogyakarta. Dari Yogyakarta ke kampungnya di Sokaraja dengan menumpang mobil travel.
Sedang gaji korban yang tiap bulannya sebesar 450 ringgit, selama 5 belum jelas kemana raibnya . Keterangan yang dihimpun KR, korban berangkat bekerja pada 24 September 2006 melalui jasa seorang calo dari Desa Kedondong, Sokaraja, yang kemudian diberangkatkan melalui PJTKI dari Purbalingga.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Kabupatan Banyumas Suyatno SS MHum saat dihubungi, Minggu (11/2) kemarin mengatakan pihaknya sudah mengecek. Korban yang menjadi PRT di Malaysia tidak melalui kantor Disnakertran Kabupaten Banyumas. Meski begitu pihaknya akan melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah pusat. (Dri)-z