22 Mei 2007
JAKARTA – Wilayah Menteng yang merepresentasikan sebagai kawasan elit di Jakpus, ternyata masih terdapat permukiman padat, kumuh dan warganya miskin. Namun justru, wilayah RW 03 ini justru menjadi wakil Jakpus dalam lomba tingkat RW se-DKI Jakarta.
Walikota Jakpus H. Muhayat menjelaskan di wilayahnya terdapat 394 RW, namun 130 RW merupakan kawasan padat, kumuh dan miskin termasuk di RW 03 Kelurahan Menteng. “Penunjukkan RW 03 sebagai wakil Jakpus agar bisa tampil dan tujuannya bukan cari kemenangan semata,” jelasnya saat menerima tim penilai lomba RW tingkat DKI, Selasa (22/5) yang dipimpin Kabag Hubungan antar lembaga Biro Adwil DKI, Risdiyanto.
BANYAK POTENSI
Dikatakan, banyak RW di Jakpus yang punya potensi untuk meraih sebagai RW terbaik, dengan lingkungan tertata, sarana prasara lengkap dan masyarakatnya mampu. Namun, dipilihnya RW yang padat dan kumuh untuk menunjukkan kemampuan masyarakatnya. “Kapan lagi anak-anak di permukiman padat dan kumuh bisa menari di depan pejabat. Inilah kesempatan berharga bagi warga untuk tunjukkan kemapuannya,” sambungnya.
Dilihat dari segi ekonomi mungkin tertinggal dari RW yang lebih tertata. Tapi masyarakat di kawasan ini mempunyai potensi untuk berbenah dan menata lingkungannya tidak kalah dengan yang lain. “Justru di sini tingkat kesulitannya jauh lebih besar dibanding yang sudah tertata. Karena semua serba terbatas,” ujarnya.
Selain RW 03 Kelurahan Menteng, Dewan Kelurahan (Dekel) Gunung Sahari Selatan dan RT 014 RW 08 Kelurahan Cempaka Baru Kecamatan Kemayoran, menjadi wakil Jakpus dalam lomba dekel dan RT tingkat DKI.
(Tarta)