13 Mei 2007
Empat anak tewas terbunuh karena diracun ibu kandungnya sendiri. Setelah keempat anaknya tewas, sang ibupun menyusul bunuh diri, dengan meminum racun yang sama. Kelima jenazah tersebut adalah Junania Mercy, 35, dan empat anaknya, yaitu Athena Latonia, 11, Prinsessa Ladova, 9, Hendrison, 9, dan Gabriela Al Cei, 1,5. Peristiwa menggegerkan itu baru diketahui masyarakat pada Minggu (11/3) siang.
Diduga mereka telah tewas pada Sabtu malam. Sebelum bunuh diri, Mercy menjajarkan keempat anaknya yang sudah tewas di atas tempat tidur di rumah mereka di Jl Taman Sakura RT 1/10 No 12, Lowok Waru, Malang. Tak jauh dari kelima mayat itu terdapat surat yang ditulis Mercy, yang berisi ucapan terimakasih pada suami Mercy yang juga ayah keempat bocah, Hendri Suwarno, 37. Mercy juga meminta agar jenazahnya dan anak-anaknya dikremasi.
Diduga pembunuhan telah direncanakan oleh tersangka. Polisi menemukan sejumlah barang bukti penguat yakni surat wasiat dari tersangka, bubuk racun dan cairan minuman dalam gelas bercampur potas. Polisi menduga keempat korban meninggal karena dicekoki susu yang bercampur potas. Setelah memastikan kematian empat anaknya, pelaku sempat merapikan baju dan rambut korban lalu menjajarkan keempat anaknya di tempat tidur yang sama. Menurut Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Erwin Chahara, pelaku kemudian mengakhiri hidupnya dengan meminum minuman serupa.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pelaku diduga nekat berbuat demikian karena kesulitan ekonomi sebagai buntut pertengkaran dengan suaminya. Pelaku harus menghidupi empat anaknya seorang diri karena suaminya jarang berada di rumah.
Di Perkumpulan Kematian Gotong Royong, sejak pagi keluarga dan kolega Hendri Suwarno berdatangan untuk mengucapkan belasungkawa. Hendri yang mengenakan pakaian biru terlihat tegar melayani para tamu. Tapi dia tidak bisa menutupi wajahnya yang sangat terpukul.
Belum diketahui motif pembunuhan anak kandung ini. Informasi yang berkembang karena permasalahan intern keluarga. Hendri juga belum bisa diwawancarai wartawan karena masih sibuk menerima tamu dan bersedih. Menurut salah satu keluarga korban, dipilihnya Perkumpulan Kematian Gotong Royong sebagai tempat persemayaman, sesuai yang tertulis di surat perpisahan Mercy. Nantinya mereka akan dikremasi. Namun waktu pastinya, belum diketahui. Beredar informasi lokasi kremasi berlokasi di Batu.
Peristiwa pembunuhan anak kandung oleh ibu kandung ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya di Bandung, Aniek Qori'ah membunuh tiga anaknya pada 8 dan 9 Juni 2006. Dia melakukan hal tersebut dikarenakan perasaan takut tidak bisa membahagiakan anak-anaknya. (dtc)