12/05/2007 10:00
Jember, Jenazah Wiwik Asmawi (45) akhirnya dipulangkan ke Indonesia. Selama 12 hari jenazah TKW yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga itu sempat terkatung-katung di Malaysia.
Ini terjadi karena keterlambatan pengiriman menyusul kesimpangsiuran identitas korban.
Jenazah Wiwik tiba di rumah duka di Dusun Sirakan, Desa Tisnogambar, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember pukul 01.00 WIB, Sabtu (12/5/2007),
Wiwik diketahui meninggal sejak 1 Mei 2007 lalu, namun jenazah tidak langsung dikirim karena identitas Wiwik tidak jelas.
"Sehingga harus dilakukan konfirmasi terlebih dahulu," kata ketua APJATI (Asosiasi Penyedia Tenaga Kerja Indonesia) Jember, Nurjaya, yang ikut menjemput di Bandara Juanda, Surabaya.
Menurut Nurjaya, identitas di paspor tertera nama Wiwik Asmawi. Sedangkan nama aslinya Wiwik Holifah. Sehingga banyak orang yang tidak tahu, kemudian alamat yang tertera juga berbeda.
Di dalam paspor tertulis Ajung, Jember. Padahal sebetulnya dia berasal dari Sirakan, Tisnogambar, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.
Saat bekerja di negeri Jiran, Wiwik mengalami stroke. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Sultan Aminah, Johor Malaysia. Karena sakitnya sudah parah, Wiwik akhirnya meninggal dunia setelah seminggu dirawat.
Kala itu, pihak rumah sakit negeri Malaysia tidak tahu ke mana jenazah Wiwik harus dikirimkan. Setelah dilakukan pemeriksaan akhirnya diketahui Wiwik berasal dari Indonesia.
Kemudian pihak negeri Jiran mengabarkan kematian Wiwik ke Konjen Indonesia. Lagi-lagi karena identitas jenazah Wiwik tidak jelas, jenazah tidak bisa langsung dipulangkan. Pihak konjen kemudian mencari tahu dari mana Wiwik berasal.
Setelah dicari lima hari, petugas akhirnya menemukan alamat rumah Wiwik yang sebenarnya. Pada 8 Mei, pihak konjen memastikan ke pihak keluarga dan keluarga membenarkan.