-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

29 May 2007

PKL Diapusi, Tenda Tak Sesuai Janji

Radar Jember
29 Mei 2007

JEMBER - Penataan pedagang kaki lima (PKL) Jalan Citarum semakin terkesan tanpa konsep. Setelah pedagang protes omset menurun akibat penataan maupun model tenda yang tak mengesankan orang jualan, pemkab menyerah. Mereka membolehkan para pedagang membongkar tenda dan mengubahnya.

Yang mengejutkan, ternyata model tenda yang sekarang ini berdiri kokoh, tak sesuai janji. PKL diapusi. Para PKL Jl Citarum itu mengaku kecewa dengan tenda yang saat ini dipasang. Sebab, ketika tim penataan PKL Jalan Citarum melakukan sosialalisasi sekitar sembilan bulan lalu, tenda yang dijanjikan adalah seperti tenda milik PKL Alun-Alun. Bukan tenda yang seperti saat ini terlihat.

Assaeni Miardi Basuki, koordinator Paguyuban PK5 Citarum mengatakan saat sosialisasi awal penataan PKL lalu, pihaknya dijanjikan pemkab untuk mendapat bantuan rombong tempat berjualan dan tenda. Tenda yang dijanjikan saat itu berbentuk sama dengan milik PKL Alun-Alun Jember saat ini.

Mereka merasa ditipu. Sebab, saat realisasi ternyata tenda yang dipasang tim penataan PKL Pemkab Jember tidak seperti yang dijanjikan. Tenda terbuat dari kerangka pipa dengan model berhadap-hadapan. Mau tak mau, PKL yang tadinya mengira formasi tempat berdagangnya tetap di selatan jalan, harus mengubahnya menjadi berhadap-hadapan.

Para PKL memperkirakan, perubahan bentuk tenda yang berimbas pada perubahan formasi tempat berdagang, membuat omset PKL menurun. Warga yang tak mengerti perubahan itu mengira tenda itu milik kegiatan bank yang ada di Jalan Citarum. "Siapa mengira tendanya mirip tenda soneta (orkes) begitu," katanya kemarin.

Meski sempat merugi, para PKL Citarum tak terlalu mempersoalkan. Petang kemarin mereka menggelar rapat untuk membahas pembongkaran tenda PKL Citarum yang akan didirikan di sisi selatan jalan seperti formasi awal. "Kami tidak terlalu mempersoalkan tenda itu karena izin pembongkaran sudah dikeluarkan pemkab," ujarnya.

Sesuai dengan komitmen awal, para PKL siap menanggung semua biaya pembongkaran dan pemasangan kembali tenda PKL Citarum. Dari perhitungan yang dilakukan, pembongkaran dan pemasangan kembali tenda itu bakal menelan biaya Rp 10 juta. Biaya tersebut nantinya akan dibebankan merata ke semua anggota PKL Citarum.

Bahkan, persiapan yang dilakukan PKL sudah kian matang. Mereka juga menyiapkan berbagai alat untuk membongkar tenda. Mereka juga menyiapkan alat potong dahan pohon untuk mengepras pohon di selatan Jalan Citarum agar tenda bisa berdiri kembali dengan rapi.

Ketua Tim Penataan PKL Jember Suprapto mengatakan, pemkab memang telah memberi izin kepada PKL Citarum untuk melakukan pembongkaran dan pemasangan kembali tenda. Hal ini juga sesuai dengan hasil rapat antara tim penataan PKL dengan Bupati MZA Djalal.

"Kalau memang itu maunya PKL dan baik, kami tidak masalah. Izin ini juga hasil rapat antara tim dengan Pak Bupati," katanya. Hanya saja, agar tenda yang didirikan kembali di sisi selatan jalan terlihat rapi, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jember telah menyerahkan gambar pemasangan kembali tenda yang baik.

Ditanya soal konsep awal penataan PKL Citarum, Suprapto tidak mau berkomentar. Alasannya, saat itu, dia bukan ketua tim penataan PKL.

Apa pemkab tidak rugi dengan pembongkaran tenda itu? Suprapto menegaskan, Pamkab tak akan merugi. "Kan tendanya dipasang lagi dan biaya ditanggung swadaya dari PKL," jawabnya. (har)