23 Juni 2007
JAKARTA (Pos Kota) - Penertiban terhadap pedagang Kaki-5 di bawah Jembatan Layang Jl. Mayjen Sutoyo berlangsung ricuh. Salah seorang petugas Tramtib dan Linmas Walikota Jakarta Timur bagian mulutnya sampai berdarah-darah. Korban bernama Mario langsung dibawa ke rumah sakit terdekat, untuk mendapat pertolongan pertama.
Peristiwa ini berawal ketika aparat tramtib mau menertibkan pedagang di Jl. Mayjen Sutoyo, Cawang. Ketika melihat puluhan petugas tiba di lokasi, sekelompok lelaki yang biasanya menggelar dagangan di depan Gedung Wika tersebut bukannya kabur, tapi malah menghadang.
Mereka serta merta melemparti petugas dengan bebatuan karena lapak mereka sudah beberapa kali ini digaruk aparat. Leparan batu itu satu di antaranya mengenai bagian mulut Mario. Korban dalam keadaan berdarah-darah itu kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat.
Mendapat perlawanan itu sejumlah petugas mencoba mengejar lelaki yang melempari batu tersebut. Namun aparat gagal menangkapnya. Atus lalu lintas pun semakin macet. Bahkan beberapa mobil pribadi sempat kena lemparan batu, karena sulit menghindar.
TIDAK KENDOR
Kepala Seksi Operasi Sudin Tramtib dan Linmas Jakarta Timur Lantip mengakui adanya keributan tersebut,.dan salah satu anggotanya luka-luka di bagian mulut akibat lemparan batu.
Setiap sore di kawasan Cawang tersebut selalu dijaga aparat tramtib. Sebab, tidak sedikit pedagang yang menggelar dagangan di trotoar dan badan jalan. Selain melanggar ketertiban umum juga menganggu pengguna jalan .
“Kami tak segan-segan mengangkut lapak pedagang , karena mereka menggelar dagangan di tempat terlarang,” ungkap Lantip, seraya menambahkan dengan kejadian tersebut pihaknya tidak mengendorkan niatnya untuk menjaga kawasan Jl. Mayjen Sutoyo.
“Kami tetap mengawasi lokasi tersebut,” tandasnya.
(mardjono)