-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

16 July 2007

Ibu dan Anak Masih Terjajah; Sering Kena Kekerasan Rumah Tangga

RADAR TULUNGAGUNG
Senin, 16 Juli 2007

TULUNGAGUNG - Angka kasus kekerasan rumah tangga maupun terhadap anak di Tulungagung masih memprihatinkan. Dari tahun ke tahun justru meningkat.

Untuk tahun ini misalnya, berdasar laporan Komisi Perlindungan Anak (KPA) Tulungagung, sudah ada 29 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kasus tersebut baik berlatar belakang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pelecehan seksual, perkosaan, perzinaan hingga kekerasan fisik secara langsung. "Data ini berdasar laporan yang kami salin dari kepolisian," terang Ketua KPA Tulungagung Winny Isnaini.

Melihat laporan KPA tersebut, bisa jadi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak sebenarnya lebih besar. Karena tidak menutup kemungkinan banyak korban kekerasan ataupun pelecehan seksual yang tidak berani melapor ke aparat. "Mungkin saja. Karena itu bersama seluruh elemen masyarakat juga media, sosialisasi akan terus kami lakukan," sambungnya.

KPA sendiri memiliki catatan khusus terkait kasus kekerasan yang terjadi pada anak perempuan. Sesuai data 2003 mencatat ada 18 kasus kekerasan dengan 11 kasus di antaranya berlatar belakang pencabulan pada anak. Ditambah 2 kasus perkosaan, 4 kasus kawin lari dan 1 kasus trafficking atau pelacuran. Jumlah ini sempat menurun pada tahun 2004 (15 kasus) dan 2005 (13 kasus). Jumlah ini kemudian meningkat pesat pada tahun 2006 dengan jumlah kasus kekerasan mencapai 21 kasus. Kecenderungan yang sama juga terjadi pada kasus yang dialami kaum hawa.

Sesuai data yang sama, kasus kekerasan yang dialami perempuan terus mengalami gejala peningkatan. Jumlah itu diperkirakan mencapai titik tertinggi pada tahun 2007 ini dimana hingga bulan Juni kemarin jumlah kasus sudah mencapai 29 kasus. Angka ini jelas lebih besar dibanding tahun 2006 lalu yang cuma 39 kasus (anak dan perempuan). (des)