09 Juli 2007
TEMPO Interaktif, Jakarta:Analis Kebijakan Migrant Care Wahyu Susilo mengatakan orang dalam Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI harus diperiksa terkait duplikasi situs resmi milik badan itu. Terutama orang-orang dalam BNP2TKI yang terlibat dalam mengembangkan website tersebut.
"Bukan menuduh, tetapi memeriksa kecerobohan karena membuat mirror yang sama antara www.bnp2tki.go.id dengan www.tki.or.id sehingga mudah dikerjain hacker," kata dia kepada Tempo melalui telepon, Senin.
Jebolnya situs milik BNP2TKI, kata dia, mengindikasikan ketidaksiapan badan mengelola teknologi informasi terutama faktor keamanan. "Itu artinya mereka tidak siap mengelola sistem online," katanya.
Seperti diberitakan Koran Tempo hari ini, situs BNP2TKI yaitu www.bnp2tki.go.id diduplikasi dengan nama www.tki-korea.org. Duplikasi situs ini diduga dimanfaatkan oleh oknum untuk menipu calon TKI dengan dijanjikan akan dikirim ke Korea.
Berdasarkan penelurusan Tempo, ternyata ada tiga alamat situs yang memiliki tampilan halaman yang nyaris sama. Ketiganya adalah www.bnp2tki.go.id, www.tki.or.id, dan www.tki-korea.org. Dari ketiga situs tersebut, yang diakui resmi milik BNP2TKI adalah situs pertama dan kedua. Sedangkan situs ketiga diduga palsu. Kasus pemalsuan ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Menurut Wahyu seharusnya tidak perlu ada dua situs resmi dengan tampilan yang sama. Keberadaan situs ini kata dia memudahkan orang lain masuk ke dalam sistem dan menduplikasi data resmi. "Saya menduga ini sumber bobolnya." (Ninin Damayanti)
