-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

14 August 2007

Bupati: Tak Ada TKI Bernama Parsiti dari Wonosobo

TEMPO Interaktif
14 Agustus 2006

Wonosobo:Bupati Wonosobo, Jawa Tengah, Kholiq Arief, mengatakan belum menemukan data mengenai seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal daerahnya yang dikabarkan kabur dari rumah majikannya di Malaysia.

"Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja untuk mencari nama TKW tersebut. Tapi sampai saat ini tidak ada TKW asal Wonosobo yang bernama Parsiti,” kata Kholiq kepada Tempo, Selasa (14/8) malam.

Parsiti yang dikabarkan kabur dari rumah majikannya di Selangor, Malaysia karena tak tahan dianiaya. Parsiti melarikan diri lewat jendela dari apartemen di lantai 17 setelah dibantu para tetangga majikannya.

Kholiq menjelaskan, begitu mendengar kabar adanya TKI asal Wonosobo yang bernasib seperti Ceriyati, dirinya langsung meminta stafnya melacak informasi tersebut. Pihaknya juga berupaya menghubungi Kedutaan Besar RI di Malaysia untuk memperoleh data lebih lengkap. “Tapi kami tak menemukan TKI yang diberangkatkan pada tahun 2007 ini atas nama Parsiti," kata Bupati.

Kholik menduga, kemungkinan besar saat berangkat ke Malaysia dia belum mempunyai kartu tanda penduduk. "Jadi kami belum tahu persis kalau memang TKI itu berasal dari Wonosobo. Apakah dia menggunakan jalur resmi dengan mendaftar di Dinas Tenaga Kerja atau tidak," kata dia.

Hanya saja, lanjut Kholiq, pihaknya akan terus mencari informasi selengkap mungkin mengenai identitas TKI tersebut. Jika memang betul berasal dari Wonosobo, kata dia, tentu Pemerintah Kabupaten Wonosobo akan membantu Parsiti. "Informasi yang kami peroleh masih terbatas. Mudah-mudahan besok sudah jelas semuanya," kata Kholiq.

Sebelumnya, Sekretaris Kedutaan Besar Indonesia untuk Malaysia, Eka Suripto, mengatakan Parsiti
berusaha kabur dari lantai 17 apartemen majikannya. Dengan mengikat lima helai kain, Parsiti keluar dari jendela. Tapi, tetangganya keburu memergoki dan menyuruh Parsiti kembali. “Para tetangganya lantas mendobrak pintu rumah itu dan menyelamatkan Parsiti,” katanya.

Parsiti lalu dibawa ke Rumah Sakit Malaya untuk mendapat pengobatan. Dari situ, dia dibawa ke Kedutaan Besar Indonesia. “Saat ini kondisinya sudah cukup baik,” katanya. Syaiful Amin.