-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

17 August 2007

TKI Asal HST Tak Terpantau

Banjarmasin Pos
Friday, 17 August 2007 23:44

BARABAI, BPOST- Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja dan Keluarga Berencana, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), menyatakan kesulitan memantau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal daerah ini.

Alasannya, selama ini tidak ada laporan dari Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2TKI) Kalsel, yang menjadi lembaga penentu terpenuhi atau tidak syarat seorang calon TKI diberangkatkan ke luar negeri.

Seperti halnya TKI asal Kecamatan Limpasu Kabupaten HST, yang kabur dari tempatnya bekerja karena tak tahan dianiyaya majikan. Disduknaker dan KB HST menyatakan kesulitan melacaknya.

"Kita cukup terkejut pemberitaan tersebut. Setelah kami hubungi BP2TKI, mereka hanya tahu TKI itu asal Limpasu, HST. Sedangkan nama dan alamat yang jelas, tak diketahui," kata Kepala Bidang Ketenagakerjaan Disduknaker dan KB HST, Fauzi, kemarin.

Untuk melacak keberadaan TKI tersebut terangnya, paling tidak nama dan alamat yang bersangkutan harus jelas. Dari data yang ada di disduknaker, jumlah TKI yang melaporkan diri untuk diberikan kartu kuning sejak Januari-Agustus 2007, ada 107 orang.

Enam puluh persen di antaranya berasal dari Kecamatan Limpasu dan Batang Alai Utara. "Yang jadi masalah jika yang bersangkutan tak pernah melaporkan diri ke Dinas Tenaga Kerja HST tapi langsung berhubungan dengan perusahaan pengarah jasa TKI, sehingga data mereka tak ada di sini," kata Fauzi.

Pengalaman sebelumnya, lanjut Fauzi, seorang calon TKI yang ingin bekerja di luar negeri, salah satu syaratnya memiliki kartu kuning dari Dinas Tenaga Kerja setempat. Saat membuat kartu tersebut, dinas bersangkutan memberikan rekomendasi untuk mendaftarkan diri ke BP2TKI.

"Sampai di sana hubungan kami terputus dengan calon TKI tersebut," katanya. Ada kemungkinan pemohon melanjutkan pendaftaran ke BP2TKI atau malah tidak. Apabila memang mendaftar ke BP2TKI akan diseleksi. Dari hasil seleksi itulah calon TKI dinyatakan memenuhi syarat atau tidak untuk diberangkatkan.

"Namun keputusan hasil seleksi tak diberi tahu ke kami sampai sekarang. Seandainya terjadi masalah di tempatnya bekerja, kita hanya bisa menunggu informasi atau pemberitahuan dari BP2TKI, tanpa bisa memantaunya langsung," tandas Fauzi.

Calon TKI yang meminta rekomendasi ke Disduknaker dan KB HST saat ini rata-rata memilih Arab Saudi sebagai tempatnya bekerja, selain dapat pekerjaan, yang bersangkutan juga mempunyai peluang bisa menunaikan ibadah haji. Dari total 107 calon TKI yang minta rekomedasi, 80 persen di antaranya didominasi kaum perempuan. yud