Penulis: Cornelius Eko Susanto
JAKARTA--MI: Pemerintah memperkirakan pada tahun 2008, akan terdapat 80 ribu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bermasalah di luar negeri.
Jika prediksi tersebut benar berarti terjadi lonjakan jumlah TKI yang bemasalah. Pasalnya, sepanjang tahun 2007 tercatat, dari total 4 juta TKI legal dan 2 juta TKI ilegal di luar negeri, 36 ribu TKI terkena masalah yang harus ditanggung pemerintah.
"Sepanjang 2008, jumlah TKI bermasalah akan bertambah menjadi 2 kali lipat, pasalnya terjadi banyak perubahan peraturan yang terjadi di Malaysia," ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (MenakerTrans) Erman Suparno, seusai Rakor Kesra Tingkat Menteri di Jakarta, Kamis (21/2).
Dengan meningkatnya jumlah tersebut, otomatis lanjut Erman, akan terjadi penambahan dana bagi penanganan TKI bermasalah. Namun jumlahnya saat ini sedang dihitung besarannya.
Guna mengantipasi masalah tersebut, Rakor memutuskan pembentukan Tim Kecil Eselon I yang akan membahas lebih lanjut permasalahan TKI bermasalah. Tim juga termasuk akan menangani segi pengangarannya.
Pembentukan tim merupakan penjabaran lebih lanjut dari Keppres No 106 Tahun 2004 tentang tim koordinasi pemulangan TKI bermasalah, dan Inpres No 106 tahun 2006 tentang kebijakan reformasi sistem penempatan dan perlindungan TKI.
Untuk pembagian tugas lintas sektor sehubungan dengan diterapkananya Perpes No 81 tahun 2006 tentang BNP2TKI, perlu disusun petunjuk pelaksanaan penanganan TKI bermasalah terpadu dan komprehensif. Yakni sejak dari luar negeri hingga ke daerah asalnya.
Sedangkan, Menteri Kesehatan Siti fadilah Supari, dalam rapat mengusulkan agar TKI bermasalah dimasukkan dalam program Askeskin sebagai bagian dari jaminan kesehatan. Sementara itu kepolisian negara RI diputuskan dalam rapat agar mengembangkan Polmas bekerja sama dengan Babinsa dan LSM untuk mengawasi pelabuhan tradisional dan jalan tikus diperbatasan.
Sementara itu, untuk pendidikan anak TKI, telah dikirm 109 guru dan telah dikirim lebih dari 13 ribu buku. "Kita juga telah mendidik 5.000 anak TKI," ujar Erman.
Saat ini pemerintah juga sedang memersiapkan pengiriman guru baru untuk mengajar anak TKI sesuai dengan kebutuhan yang ada. Selain itu dikembangkan kerja sama afiliasi pendidikan dengan lembaga pendidikan Malaysia. (Tlc/OL-03)
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.