[KUPANG] Saat ini tercatat 868 balita berstatus gizi buruk yang tersebar di beberapa kelurahan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Enam balita di antaranya menderita marasmus dan dirawat di Puskesmas Pasir Panjang atas tanggungan Pemerintah Kota Kupang. Sementara, 2.034 balita lainnya mengalami kekurangan gizi.
Wali Kota Kupang, Daniel Hurek kepada SP di Kupang, Sabtu (22/3) pagi mengatakan, para balita tersebut mendapatkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), masing-masing bagi balita gizi buruk selama 90 hari dan gizi kurang selama 30 hari dengan biaya setiap harinya Rp15.000 per balita. Juga biaya bagi orang tua yang menjaga balitanya selama perawatan.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao telah menyiapkan 100 ton beras untuk menanggulangi gizi buruk yang dialami 207 balita dan 1.211 balita gizi kurang lainnya. Persediaan beras itu diperkirakan cukup untuk empat bulan ke depan. Demikian Sekretaris Kabupaten (Sekab) Rote Ndao, Joel Jacob ketika dihubungi per telepon selulernya di Ba'a, Sabtu pagi.
Dikatakan, lebih dari 12.000 balita mengikuti penimbangan yang dilakukan secara serempak di 317 posyandu yang ada. Masih sekitar 2.000 balita yang belum dibawa orang tuanya untuk ditimbang. Untuk itu, kader posyandu diinstruksikan untuk mendatangi kediaman balita dan melakukan penimbangan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Lau Fabianus mengatakan, petugas kesehatan yang bertugas di semua puskesmas yang ada telah diperintahkan untuk melakukan penyisiran ke rumah-rumah penduduk. Apabila ditemukan anak balita yang menderita gizi buruk, agar segera dibawa ke puskesmas. [120]