-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

25 March 2008

April KJRI buka hari Minggu

Tabloid Suara, 25 Maret 2008

Tolak sumbangan dari BNP2TKI dan diminta disalurkan lewat Deplu

MENURUT rencana per April depan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong akan membuka pelayanan setiap hari Minggu. Pelayanan apa saja dan bagaimana mekanismenya saat ini sedang dalam proses penggodokan dan sudah hampir final. Di antara yang sudah hampir pasti adalah pelayanan pengurusan perpanjangan paspor dan pengaduan.

Penegasan tersebut disampaikan oleh sekretaris 1 Protokol dan Konsuler Sukmo Yuwono saat dihubungi SUARA pada Selasa (18/3) lalu berkait sumbangan dana sebesar HK$ 60.000 dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) ke KJRI untuk membuka pelayanan setiap hari Minggu.

Namun Sukmo membantah keras jika rencana pembukaan layanan hari Minggu karena adanya sumbangan dari dari BNP2TKI. Menurut penjelasaanya, program tersebut sudah menjadi agenda rencana KJRI sejak lama sebagai bagian dari program citizen service yang dicanangkan oleh Departemen Luar Negeri.

"Tanpa ada dana dari BNP2TKI kita juga akan tetap laksanakan karena kita memang sudah merencanakan ini sejak lama. Enggak ada masalah dengan SDM dan dana. Kita harapkan April ini sudah akan mulai," tegasnya.

Namun Sukmo membenarkan bahwa memang ada surat dari BNP2TKI mengenai adanya bantuan dana tersebut. Cuma saja dia tidak ingat betul kapan surat tersebut masuk ke KJRI.

"Kita masih pelajari (surat BNP2TKI—red). Anggaran untuk perwakilan itu kan melalui Deplu. Penggunaan dan pertanggungjawabannya juga harus sesuai dengan anggaran. Kalaupun ada dari BNP2TKI kita sarankan kirim saja melalui Deplu," tambahnya.

Berkait petugas yang akan ditempatkan, Sukmo menyatakan kalau tidak hanya tergantung pada stafdari bagian imigrasi saja. "Rolling itu sudah pasti sebelum ada tambahan staff dari Jakarta," katanya.

Program lain yang juga direncanakan akan dimulai bulan April nanti adalah percepatan pelayanan perpanjangan paspor dari 10 hari menjadi satu hari. Bahkan ditergetkan akan selesai dalam tiga jam.

"Kita sudah sampaikan ke Jakarta dan Pak Sekjen juga tidak masalah dengan SDM dan dana," ujarnya.

Selain itu program pelayanan di Macau yang selama ini sudah dilakukan setiap hari Minggu, per April nanti juga diupayakan untuk ditambah menjadi Sabtu dan Minggu.

Beberapa hari sebelumnya, Kamis (13/3), Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Miftah Farid menginformasikan bahwa BNP2TKI telah setuju mengeluarkan dana sebesar HK$ 60.000 untuk membantu mendanai pembukaan layanan pada hari Minggu di KJRI Hong Kong. Dana itu diharapkan cukup untuk paling tidak memberikan pelayanan dari April sampai dengan akhir tahun nanti.

"Di Hong Kong ini kan mayoritas masyarakat Indonesia bekerja sebagai pekerja rumah tangga dan mayoritas hanya mendapat libur hari Minggu.

Nah dari pembicaraan saya dengan pejabat KJRI Hong Kong beberapa waktu lalu saya dapat masukan kalau KJRI kesulitan soal dana untuk pelayanan hari Minggu. Terus saya sampaikan ke BNP2TKI yang kemudian menyetujui untuk mengeluarkan dana tersebut. Saya juga sudah sampaikan soal itu ke KJRI," ujarnya per telepon.

Berita diambil dari tabloid Suara