Penghapusan Askeskin
Gizi Buruk Perparah Kondisi Bocah Thalasemia
indosiar.com, Banyumas - Seorang bocah penderita thalasemia dan gizi buruk yang masih berusia 6 tahun terancam tidak bisa lagi mendapatkan transfusi darah, karena tidak adanya Askeskin. Padahal kedua orang tua bocah ini tergolong tidak mampu dan hanya bekerja sebagai pemulung.
Kondisi Agis Sukoco, anak pasangan Sudirto dan Suliyah warga Desa Kaocarang Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa ini hanya tergeletak di ranjang rumahnya tanpa kasur. Suliyah, sang ibu selalu membawa Agis kemana saja karena kondisi Agis yang memprihatinkan.
Agis, yang menderita thalasemia sejak berumur 6 bulan ini kini kondisinya makin parah karena gizi buruk. Kedua kaki dan tangan Agis mengecil, berat badannya pun hanya 10 kilogram. Padahal untuk anak usia 6 tahun normalnya berat badan sekitar 21 kilogram.
Selama menderita thalasemia, Agis selalu mendapatkan darah segar secara gratis karena adanya Askeskin, namun sejak askeskin di hapus Agis hanya memperoleh transfusi darah satu kantong saja dalam satu bulan. Padahal yang dibutuhkan dua kantong darah setiap dua bulannya.
Orang tua Agis tidak mampu membeli darah tambahan karena harga per kantongnya 140 ribu rupiah, terlalu mahal bagi seorang pemulung seperti mereka. Agis, hanyalah sebagian kecil dari penderita thalasemia dan gizi buruk di Banyumas yang terkena dampak penghapusan Askeskin. Di Banyumas saat ini ada sekitar 70 anak penderita thalasemia yang mengalami nasib serupa. (Nanang Anna Nur/Dv)
No Cost - Get a month of Blockbuster Total Access now. Sweet deal for Yahoo! users and friends.