-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

31 March 2008

Mensos 37,1 Persen Masyarakat Miskin di Indonesia

Mensos 37,1 Persen Masyarakat Miskin di Indonesia

Bengkulu (SIB)
Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsjah mengatakan, bencana merupakan salah satu penyebab terjadinya kemiskinan di Indonesia, disamping faktor lainnya.

"Masyarakat miskin di Indonesia saat ini sekitar 37,1 persen. Banyak faktor penyebabnya, salah satunya akibat terjadinya berbagai bencana di tanah air ini," katanya saat peletakan batu pertama pembangunan Islamic Centre dan Masjid Agung di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, Selasa.

Pemerintah terus berupaya secara maksimal guna mengentaskan kemiskinan itu, namun memang persoalan itu tidak mudah untuk dientaskan. Kemiskinan juga merupakan masalah dunia.

Di sisi lain, sebagian anggaran nasional tersedot untuk membayar hutang beserta bunganya serta mensubsidi bahan bakar minyak (BBM).

"Dari total anggaran kita, sebesar Rp300 triliun di antaranya digunakan untuk subsidi BBM. Jika 10 tahun lalu kita merupakan negara pengekspor minyak, tapi kita untuk kebutuhan dalam negeri saja tidak cukup, sehingga terpaksa harus impor," katanya.

Kemudian pada tahun 1997, Indonesia mengalami krisis yang menyebabkan banyak bank yang bangkrut, pemerintah harus membayar bunga yang memang di "take over" oleh pemerintah. Belum lagi membayar hutang yang jumlahnya mencapai Rp160 triliun.
Pada 2008, Depsos hanya mendapatkan alokasi anggaran Rp2,3 triliun. Dana yang kecil itu akan digunakan seoptimal mungkin untuk membantu masyarakat, dari total anggaran itu sebesar Rp1 miliar digunakan untuk pemberian bantuan modal bagi 1.200 kelompok. Setiap kelompok mendapatkan Rp5 juta.

Menurut Menteri, bantuan yang diberikan pemerintah sifatnya hanya stimulan untuk memberikan motivasi kepada masyarakat sehingga lebih bekerja keras untuk maju.
"Saya selalu mengajak masyarakat untuk bekerja keras. Tidak ada bangsa yang maju tanpa kerja keras," katanya.

Terkait dengan penanganan bencana, pemerintah sangat konsen, baik dalam masa tanggap darurat maupun rehabilitasi.

Departemen Sosial (Depsos) telah membangun gudang logistik di berbagai daerah. Para bupati/walikota atas nama Mensos bisa mengeluarkan beras 100-200 ton dari gudang logistik itu ketika terjadi bencana.

Selain itu, juga telah dibangun sistem pendeteksi bencana (Ealy Warning System-EWS) di seluruh Indonesia. Perangkat tersebut mampu mendeteksi sejak awal terjadinya bencana terutama gelombang pasang tsunami.

Mensos juga meminta seluruh kalangan termasuk masyarakat agar senantiasa menjaga kelestarian hutan, terutama yang masih "perawan" seperti yang berada di Kabupaten Lebong. Sebanyak 70 persen wilayah kabupaten itu merupakan hutan lindung. (Ant/v)
 
 


Like movies? Here's a limited-time offer: Blockbuster Total Access for one month at no cost.