"Usaha pemerintah tersebut dengan dengan mengeluarkan paket kebijakan 1 Februari 2008 yang mencakup kebutuhan pokok beras, terigu,kedelai, minyak goreng dan minyak tanah," katanya sebelum berbicara dalam sarasehan Festival Pedagang Mi-Bakso se Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu.
Menurut dia, kebijakan untuk beras diantaranya meningkatkan produksi beras dengan percepatan bantuan benih unggul dan menambah jatah beras bersubsidi untuk rakyat miskin dari 10 kg menjadi 15 kg dengan harga rp.1600/kg selama sembilan bulan.
Sedangkan untuk kedelai, pemerintah memberikan subsidi Rp.1000/kg bagi perajin tahu-tempe selama enam bulan, meningkatkan produksi kedelai lokal dan membebaskan bea masuk kedelai impor.
Pemerintah juga memberikan subsidi minyak goreng Rp 2.500/liter bagi rakyat miskin dan UMKM (Usaha Menengah Kecil Mikro) selama enam bulan, katanya.
Menurut dia, sebelumnya beberapa kebijakan untuk menstabilkan harga minyak goreng sudah diluncurkan seperti penetapan pajak ekspor progresif.
Sedangkan penanganan masalah terigu, pemerintah membebaskan bea masuk impor dan ppn. Mendorong program diversifikasi pangan termasuk penggunaan dan pengembangan tepung berbahan baku umbi-umbian lokal, katanya.(*)
COPYRIGHT © 2008