-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

06 March 2008

Tari Tak Tahu Mengapa Disiksa Majikan di Saudi

Okezone, 6 Maret 2008

JAKARTA - Meskipun sudah pulang ke kampung halamannya, Tari binti Tarsim (28) mengaku tidak tahu alasan mengapa majikan menyiksanya dirinya, terlebih tuduhan memiliki ilmu sihir.

"Saya tidak mengerti kenapa kami dibilang punya ilmu sihir. Padahal, keluarga majikan yang sakit atau meninggal tidak wajar saja tidak ada," ungkap Tari setiba di kampung halamannya, Kampung rawabebek, Rt 21/08, Desa Rawagempol Wetan, Cilamaya Wetan, Kawarang, pada pukul 18.00 WIB, Rabu (5/3/2008).

Tari mengaku, sebetulnya selama bekerja di majikannya tersebut, dia tidak merasa ada masalah. Bahkan, gajinya selama ini lancar dan hingga dia kembali ke kampung halamannya pun masih dalam tanggungan majikannya.

Namun, dia tidak mengerti, kenapa keluarga majikannya menjadi berbuat kasar kepadanya hanya karena persoalan yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.

"Tapi karena persoalan sudah selesai, saya selamat dan majikan mau bertanggungjawab, saya anggap persoalan ini selesai," ujar Tari. Tari berangkat dengan no paspor AB 145535 melalui PT Arya Duta Bersama di Jakarta dua tahun lalu. Sebelumnya, dia pun sempat menjadi TKW di Bahrain selama dua tahun, sejak 2004-2006 silam.

Dia mengungkapkan, penyiksaan yang dilakukan keluarga majikannya yang bernama Muhammad Abdullah Al-Gatsirah di wilayah Aplacz, Riyadh ini dilakukan setiap hari. Dia mengaku, dipukuli dan ditendang di bagian punggung, dada, kepala dan wajah hingga akhirnya tidak sadarkan diri.

Setelah menjalani perawatan, Tari mengaku, dirinya bersama Ruminih dititipkan di penjara wanita Al-Malaz selama 2,5 bulan sejak September-November 2007. Setelah menjalani proses hukum dan memberikan kesaksiannya, Tari mengaku, dia langsung diamankan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh. Setelah persoalan hukum yang menimpanya selesai dan majikannya dihukum, Tari akhirnya meminta dipulangkan kembali ke Indonesia.

(Raka Zaipul/Sindo/uky)