DENPASAR, RABU - Dinas Tenaga Kerja Bali menelusuri keberadaan 10 tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Karangasem, Bali yang ditelantarkan di Taiwan.
"Mereka dijanjikan bekerja di kapal penangkap ikan, namun kenyataannya setelah di negara tujuan dipekerjakan sebagai tukang angkat batu kapur," kata Kasubdin Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Bali Anak Agung Putra Adhi, Rabu (23/4).
Ia mengatakan, 10 korban kini sudah kembali ke daerah asalnya dan sempat mengadukan nasib yang dialaminya itu kepada DPRD Karangasem. Pengiriman TKI itu menurut penuturannya dilakukan oleh PT Lentera Bunga Bangsa yang berkantor di Jakarta lewat perantara I Made Sarjana yang beralamat di Uluwatu, Jimbaran Kabupaten Badung dan I Wayan Rinten dari Karangasem.
"Dalam penelusuran itu mengalami kesulitan, karena tidak berhasil menemukan alamat I Made Sarjana di Uluwatu, sesuai alamat yang tercantum di kartu tanda penduduk (KTP) yang bersangkutan," ujar Agung Putra.
Demikian pula PT Lentera Bunga Bangsa yang dilaporkan sebagai pengirim TKI tersebut, berdasarkan catatan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi bukan beralamat di Jakarta, namun di Surakarta. "Kami ingin mendapat penjelasan langsung dari kedua perantara pengiriman TKI dan perusahaan yang memberangkatkan mereka untuk mengetahui permasalahan yang sebenarnya," kata Agung Putra.
Ia mengaku sudah menyiapkan surat panggilan yang diantar langsung ke alamat yang dimaksud, namun tidak seorangpun mengenal I Made Sarjana yang ber-KTP dengan alamat Jalan Uluwatu Jimbaran, Kabupaten Badung.
Ia mengharapkan TKI asal Bali yang ingin bekerja ke luar negeri menghubungi Dinas Tenaga Kerja Bali atau perusahaan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) yang telah membuka cabang di Bali. Dengan demikian hal-hal yang tidak diinginkan dalam penyaluran TKI ke luar negeri dapat dihindari.
I Komang Kompanya, salah seorang dari sepuluh TKI yang terlantar di Taiwan ketika mengadukan nasibnya kepada DPRD setempat, mengaku setiap orang menghabiskan biaya ke Taiwan antara Rp 17,5 juta hingga Rp 20 juta, dengan gaji yang dijanjikan Rp 4,5 juta sebulan.
"Namun nyatanya setelah tiba di Taiwan dipekerjakan mencari batu karang dengan menggunakan kapal tongkang, namun akhirnya kami memilih pulang," kata Komang.
http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/23/0932395/10.tki.bali.ditelantarkan.di.taiwan
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.