Kesehatan
Selasa, 15 April 2008 | 12:05 WIB
Yogyakarta, Kompas - Angka penderita gizi buruk di Kota Yogyakarta menurun dalam dua tahun terakhir, dari sebelumnya 242 kasus pada tahun 2006 menjadi 214 pada tahun 2007. Di Gunung Kidul, pasien gizi buruk justru tidak tercatat di rumah sakit. Derajat kesehatan masyarakat kabupaten penghasil gaplek ini lebih baik dibanding dengan angka pencapaian nasional.
Sepanjang tahun 2007, penderita gizi buruk hanya 1,18 persen atau lebih kecil dari rata-rata nasional lima persen. Sementara itu, jumlah penderita gizi kurang ada 13,55 persen, di bawah rata-rata nasional, yaitu 20 persen.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Gunung Kidul Widodo mengungkapkan angka gizi baik justru tinggi, yaitu 83,45 persen. Angka kematian bayi juga tergolong rendah, dengan kematian 6,2 persen dari setiap 1.000 kelahiran hidup.
"Masyarakat Gunung Kidul yang terkenal miskin masih punya asupan gizi alternatif, seperti protein dari belalang, sehingga angka gizi buruk bisa ditekan," kata Widodo, ketika dihubungi, Senin (14/4).
Di Yogyakarta, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Choirul Anwar, tahun ini akan diluncurkan program pengentasan kemiskinan. Ini program lintas sektoral dengan fokus di tiga kelurahan.
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
