Minggu, 11 Mei 2008 - 11:41 wib
BANYUMAS - Seorang TKW asal Desa Pamijen, RT 1 RW 03, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Surati (37), mendatangi kantor LBH Perisai Kebenaran Purwokerto, Jawa Tengah. Kedatangan Surati yang didampingi keluarganya ini meminta agar pihak LBH menanyakan ke KBRI tentang laporannya terkait perilaku majikannya, Abu Ali.
Surati menceritakan, selama bekerja di Arab Saudi majikannya yang menyalurkan
tenaga kerja tersebut, kerap memperkosa para TKW di rumahnya. Menurutnya, setidaknya ada 50 TKW yang berada di rumah Ali, pernah diperkosanya. Terakhir, TKW dari Sukabumi, Ainah (20) yang diperkosa beberapa jam sesudah tiba di rumah Ali.
"Pemerkosaan itu saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Yang terakhir, gadis masih sangat muda dari Sukabumi diperkosa dan menangis dipangkuan saya. Saya sangat kasihan melihat nasib mereka, waktu saya melarikan diri, kurang lebih masih ada 50 orang TKW di sana," jelas Surati.
Sesudah bebas, Surati merasa terpanggil untuk membebaskan teman-temannya. Dia dengan didampingi LBH Perisa Kebenaran melaporkan kelakuan majikannya ke KBRI. "Saya ingin menolong teman-teman saya," tutur ibu beranak tiga ini.
Sementara itu, Sugeng SH, Ketua LBH Perisai Kebenaran, menyatakan optimistis laporan Surati akan ditindaklanjuti oleh pihak KBRI. Mengingat apa yang dilakukan majikan Surati sudah melukai hati bangsa. "Masih banyak TKW asal Indonesia yang berada di bawah kekuasaan Abu Ali dan mereka semua diperlakukan dengan tidak manusiawi," jelas Sugeng. (Saladin Ayyubi/Global/mbs)
Surati menceritakan, selama bekerja di Arab Saudi majikannya yang menyalurkan
tenaga kerja tersebut, kerap memperkosa para TKW di rumahnya. Menurutnya, setidaknya ada 50 TKW yang berada di rumah Ali, pernah diperkosanya. Terakhir, TKW dari Sukabumi, Ainah (20) yang diperkosa beberapa jam sesudah tiba di rumah Ali.
"Pemerkosaan itu saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Yang terakhir, gadis masih sangat muda dari Sukabumi diperkosa dan menangis dipangkuan saya. Saya sangat kasihan melihat nasib mereka, waktu saya melarikan diri, kurang lebih masih ada 50 orang TKW di sana," jelas Surati.
Sesudah bebas, Surati merasa terpanggil untuk membebaskan teman-temannya. Dia dengan didampingi LBH Perisa Kebenaran melaporkan kelakuan majikannya ke KBRI. "Saya ingin menolong teman-teman saya," tutur ibu beranak tiga ini.
Sementara itu, Sugeng SH, Ketua LBH Perisai Kebenaran, menyatakan optimistis laporan Surati akan ditindaklanjuti oleh pihak KBRI. Mengingat apa yang dilakukan majikan Surati sudah melukai hati bangsa. "Masih banyak TKW asal Indonesia yang berada di bawah kekuasaan Abu Ali dan mereka semua diperlakukan dengan tidak manusiawi," jelas Sugeng. (Saladin Ayyubi/Global/mbs)