Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Malaysia menemukan dua hingga tiga paspor palsu setiap minggunya ketika para pekerja Indonesia memperpanjang paspor mereka.
"Jadi selama Januari hingga April 2008 ini ada sekitar 40 paspor palsu ditemukan di KBRI sini," kata Atase Tenaga Kerja KBRI Kuala Lumpur, Bambang Widodo, Jumat, sembari menunjukkan beberapa paspor palsu yang ditemukan.
KBRI hari ini menemukan seorang PRT asal Jawa, mengaku namanya Supartin, ternyata paspor yang akan diperpanjangnya itu palsu.
Paspor palsu milik Supartin itu diketahui ketika laminating foto dalam paspor mudah dibuka. Ketika dibuka, ternyata ada foto orang lain di bawah foto Supartin.
"Tapi, PRT itu sudah memiliki izin bekerja yang resmi dari imigrasi Malaysia," kata Bambang yang kemudian menjelaskan bahwa setelah diteliti antara izin kerja pertama dan kedua, ternyata ada dua foto yang berbeda dalam satu paspor.
Seandainya petugas imigrasi Malaysia jeli maka akan tertangkap wanita ini karena fotonya berbeda.
PRT asal Jawa itu kemudian diminta menunggu untuk pemeriksaan, namun ia justru menghilang. "Padahal sebelumnya, kami akan bantu untuk pengiriman pulang dan mengurus paspor asli di Indonesia," tambah Bambang.
Menurut dia, pemalsuan paspor RI banyak terjadi di Malaysia. Berdasarkan berita kriminal yang muncul, banyak juga WNI yang sudah dapat permanent residence memiliki bisnis pengurusan paspor palsu ini.
(*)