Senin, 28 April 2008 | 18:59 WIB
TEMPO Interaktif, Jember:Dua balita di Jember mengalami gizi buruk dan dirawat di RSUD dr. Soebandi Jember. Pasien Bayu Samudra (8 bulan) adalah anak dari Heri Purwanto (35) dan Sri Wijayanti (30), buruh tani dari Desa Kepel, Kecamatan Wuluhan, sedangkan pasien Hafifah (3 tahun), adalah anak pasangan Yumin (36) dan Hasanah (28), buruh tani warga Desa/Kecamatan Arjasa, Jember.
"Saat ini kami masih berupaya menstabilkan gizi keduanya. Namun, untuk Bayu harus lebih ekstra lagi karena kulitnya sudah mengelupas. Kita hindarkan dia dari sepsis (infeksi)," kata dokter anak RSUD dr Soebandi Jember, dr Gebyar Tri Baskoro, kepada Tempo hari ini.
Bayu dirawat inap sejak Sabtu (26/4) lalu. Kedua orang tuanya semula memeriksakan Bayu ke poliklinik kulit di RSUD dr Soebandi, namun oleh dokter kulit Bayu disarankan diperiksakan ke poliklinik anak RSUD dr Soebandi. Ketika dokter anak memeriksanya, baru diketahui jika bayi tersebut terkena gizi buruk jenis kwasiorkor atau kekurangan protein.
"Karena tidak punya uang saya bawa pulang, padahal sudah disuruh opname. Tetapi tiba di rumah anak saya terus rewel dan setelah berbicara dengan keluarga, akhirnya disuruh dirawat inap," kata Sri Wijayanti.
Sesuai keterangan dokter, kondisi Bayu memang memprihatinkan. Tubuh balita tersebut nampak bengkak. Kulit kedua kakinya sudah mengelupas dan berwarna merah. Bahkan di dekat alat kelamin bayi laki-laki itu juga berwarna merah karena kulitnya mengelupas. Bayi itu menangis dan rewel meski ibunya ada di dekatnya.
Sementara Hafifah dirawat karena mengalami dehidrasi berat hingga mengalami gizi buruk jenis marasmus atau kekurangan karbohidrat. Tubuhnya ceking. Seharusnya, anak seusia dia memiliki berat badan minimal 14 kilogram. "Tetapi beratnya hanya 8 kilogram," kata Yumin.
Yumin mengakui, karena penghasilannya sebagai buruh tani tidak menentu, maka dia tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi yang baik bagi anak pertamanya itu.
Menurut catatan RUSD dr Soebandi, dalam bulan April ini tercatat sudah 10 anak yang dirawat inap karena gizi buruk. Bulan Maret lalu ada lima anak, bulan Februari 18 anak dan bulan Januari 10 anak. "Sebagian besar dari pasien gizi buruk, terkena penyakit komplikasi, yakni TBC," tandas dr Gebyar.
Mahbub Djunaidy
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.