Rabu, 19 Maret 2008 | 14:32 WIB Balita (1 tahun 1 bulan) bernama Bayu Nur Cahyono meninggal dunia karena gizi buruk, Senin (17/3) di Rumah Sakit Umum Daerah dr M Soewandhie, Surabaya. Balita itu putra pasangan Indah Setyowati (30) dan Annas Rohan (31), warga Bulak Banteng, Surabaya. Menurut sang ibu, putra keempatnya itu menderita diare sejak usia tiga bulan. Pada usia itu, ia sudah tidak lagi mengonsumsi ASI dan diganti dengan susu formula. Ketika diperiksakan ke dokter, Bayu didiagnosa menderita alergi laktosa. Susu formula pun diganti dengan susu rendah laktosa.
Setiap kali diberi susu rendah laktosa, diarenya berhenti. Namun, susu rendah laktosa itu mengandung gizi yang rendah sehingga tetap harus diimbangi dengan susu formula. "Akhirnya ya mencret lagi karena diberi susu formula," tutur Indah.
Keadaan Bayu memburuk sejak usia setahun. Ia mengalami batuk tanpa henti dan diare. Saat dibawa ke RS, dokter yang memeriksa tidak mengatakan bahwa bayi itu menderita gizi buruk. Sampai Senin kemarin, kondisinya memburuk dan berat badannya tinggal 4,7 kilogram (kg), padahal berat ideal bayi seusianya ialah 12 kg. Direktur RSUD dr M Soewandhie, Indriyani, mengungkapkan bahwa Bayu menderita marasmus (kekurangan protein dan karbohidrat).
Selain Bayu, ada empat balita lain yang menderita gizi buruk. Satu di antaranya telah meninggal dunia sebulan lalu. Sementara itu, kondisi lingkungan warga kumuh dan didapati banyak genangan air kotor serta selokan tersumbat. (A10)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/03/19/14325432/balita.gizi.buruk.meninggal. |
25 June 2008
Balita Gizi Buruk Meninggal
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Wednesday, June 25, 2008