22/06/2008 22:58 WIB Laporan dari Malaysia Ramdhan Muhaimin - detikcom Kuala Lumpur - Nasib TKI yang bekerja di Malaysia seringkali diliputi Nasib Nasib TKI yang bekerja di Malaysia sering diliputi persoalan keimigrasian dan dokumen. Akibatnya, tidak sedikit TKI yang akhirnya didepotasi kembali ke tanah air. Nah untuk itulah Dubes RI Da'i Bachtiar melakukan safari.
"Kegaitan ini untuk jemput bola, melihat kondisi WNI terutama TKI yang ada di Malaysia. Ini sebagai upaya KBRI dalam memberikan perlindungan bagi hak-hak WNI di sini," ujar Kepala Bidang Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) Eka A Sutripto.
Hal ini disampaikannya di sela-sela kunjungan Da'i melihat kondis TKI di ladang Kelapa Sawit, Southern Perak plantation (LSPP), Sabak, Bernam, Selangor, Minggu (22/6/2008).
Di masa awal jabatannya, yang baru seminggu, Da'i berjanji untuk sungguh-sungguh memperhatikan persoalan TKI di negeri jiran itu. Dan mengagendakan untuk melihat kondisi kantung-kantung WNI di Malaysia. Dan sebelumnya telah mengunjungi daerah Pasir Gudang, Johor.
"Dan kegiatan ini akan rutin selama 1 tahun ke depan. Bapak (Da'i) berharap dapat menjadi solusi dan mengatasi persoalan TKI di sini," tambahnya.
Dalam kunjungan tersebut sempat dilakukan dialog dengan 300 TKI yang bekerja di ladang. Para TKI ini kebanyakan berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dan mereka mengeluhkan hak-haknya yang tidak dipenuhi sebagaimana tercantum dalam kontrak kerja.
Salah seorang perwakilan TKI, Budiman mencontohkan jaminan asuransi keselamatan biaya medis dan listrik yang harus ditanggung TKI di luar asuransi mencapai RM 100-200.
"Padahal sebelum ke sini kami dijanjikan ditanggung sarikat uang berobat sekali jalan RM 40, belum lagi yang lain," keluh Budiman.
Budiman melanjutkan gaji yang mereka terima RM 700 atau setara Rp 2 juta. menangggapi hal tersebut Da'i berjanji mengupayakan hak-hak para TKI yang terabaikan
"Kami akan mengupayakan kepada pihak perusahaan," tambahnya.
Meski demikian mantan kapolri ini mengingatkan agar para TKI benar-benar memahami kontrak kerja yang mereka buat dengan teliti. Da'i meminta agar TKI benar-benar menjaga dokumen resmi agar tidak menjadi persoalan di masa mendatang dan menyulitkan keimigrasian sebab menurutnya selama ini seringkali persoalan keimigrasian dan kerja yang dihadapi TKI juga karena kecerobohan mereka.
"Seringkali kontrak kerja tidak di baca langsung sehingga waktu dijelaskan� di Indonesia kok tidak ada di sini, mereka cuma mengandalkan pengarahan tapi tidak memahami isi kontrak kerja," jelas Da'i.
Pemilu 2009
Dalam kesempatan itu juga Da'i mengingatkan agar para TKI aktif dalam pemilu 2009 yang akan datang, sebab jumlah WNI di Malaysia mencapai 2 juta orang yang lebih 70 persennya adalah TKI.
"Jangan sampai tidak nyoblos, kalau nyoblos semua jumlahnya sama seperti satu provinsi di Indonesia jadi harus nyoblos," tambahnya. ( rmd / ndr ) http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/22/time/225802/idnews/960504/idkanal/10
|