Kesehatan Jumat, 20 Juni 2008 | 01:16 WIB Jakarta, Kompas - Kasus gizi buruk pada anak berusia di bawah lima tahun atau balita muncul lagi di Jakarta Utara. Ada 1.219 bayi dalam pantauan untuk program perbaikan gizi. Sebanyak 788 anak balita di antaranya menderita gizi kurang, dan bahkan sisanya, 431 anak balita, menderita gizi buruk hingga ada yang harus dirawat di rumah sakit.
Penyebab umum kasus gizi buruk ialah faktor ekonomi. "Misalnya akibat kekurangan makanan, asupan gizi untuk anak menjadi berkurang. Kualitas makanan pun buruk. Lingkungan yang jelek juga ikut menyebabkan munculnya penyakit," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Utara Paripurna Harimuda di Jakarta, Kamis (19/6). Jumlah anak balita tersebut, kata Paripurna, adalah hasil akumulasi penimbangan di lima kecamatan di Jakarta Utara selama bulan Mei. Diketahui, 1.219 anak balita masuk dalam kategori bawah garis merah (BGM), seperti terekam pada lembar kartu menuju sehat (KMS).
Kasus gizi buruk tidak terjadi secara akut, tetapi ditandai dengan kenaikan berat badan anak yang tidak cukup selama beberapa bulan. "Dan hal itu diukur berdasarkan penimbangan di posyandu," kata Paripurna.
Dari jumlah total itu, sebanyak 160 anak balita kategori BGM ditemukan di Kecamatan Penjaringan, 70 anak di Pademangan, 240 anak di Tanjung Priok, 368 anak di Koja, 26 anak di Kelapa Gading, dan 255 anak di Cilincing. (CAL)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/20/01165981/gizi.buruk.muncul.lagi.di.jakarta.utara |
23 June 2008
Gizi Buruk Muncul Lagi di Jakarta Utara
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Monday, June 23, 2008