Sabtu, 15 Maret 2008 | 01:09 WIB Tangerang, Kompas - Angka penderita kurang gizi dan gizi buruk di Kabupaten Tangerang, Banten, terus meningkat. Hal itu terlihat pada data Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Jumat (14/3). Tahun 2006, penderita kurang gizi dan gizi buruk masih 20.586 anak balita atau 6,34 persen dari jumlah anak balita yang datang ke posyandu sebanyak 332.817 anak.
Tahun 2007, penderita gizi buruk dan kurang gizi naik menjadi 23.937 anak balita (7,2 persen) dari 332.817 anak balita.
Sementara itu, penderita gizi buruk menurut hasil penimbangan anak balita tahun 2005 tercatat 1.278 anak. Tahun 2006, penderita gizi buruk menjadi 1.919 anak, setahun kemudian naik lagi menjadi 2.895 anak. Di antara penderita gizi buruk terdapat penderita busung lapar, tetapi angkanya tidak dicatat.
Adapun angka penderita kurang gizi tahun 2006 tercatat 18.667 anak. Setahun kemudian naik menjadi 21.078 anak.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Hani Harianto, penderita gizi buruk dan kurang gizi ketika terdeteksi langsung mendapat bantuan susu dan biskuit. Namun, bantuan seperti itu tak banyak berarti jika konsumsi pangan lainnya di rumah kurang mencukupi.
Saniah (4,5) dan Hasanudin (2), kakak-beradik warga Kelurahan Sasak, Kecamatan Mauk, merupakan contoh penderita gizi buruk dan kurang gizi. Menurut Mariah, ibu kedua anak itu, Saniah yang berat badannya 8 kilogram sejak umur sembilan bulan sampai sekarang mendapat susu dan biskuit dari Puskesmas Mauk, demikian juga adiknya.
Marwani, ayah kedua anak itu, hanya pengayuh becak berpenghasilan Rp 15.000 per hari. Akibatnya, ia tak mampu membeli beras dengan lauk cukup dan bergizi untuk keluarganya. (TRI)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/03/15/01094954/penderita.kurang.gizi.terus.meningkat |
25 June 2008
Penderita Kurang Gizi Terus Meningkat
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Wednesday, June 25, 2008