Rabu, 16 Juli 2008 | 00:15 WIB Padang, Kompas - Gizi buruk kwasiorkor menyebabkan Putra Sangir (2,5) terbaring di rumah sakit selama lebih dari satu bulan. Sekujur tubuh yang berbobot sekitar 7,6 kilogram itu dipenuhi dengan bercak kecoklatan sebagai tanda kekurangan protein.
Putra sudah dirawat di RSUP Dr M Djamil, Padang, sejak 4 Juni lalu. Tubuhnya lesu dan hanya berbaring di ranjang. Kepala Putra terlihat lebih besar dibandingkan dengan tubuhnya. Saat akan duduk, tubuh Putra harus disangga dengan bantal. Sewaktu berbicara, kata-kata yang disampaikan Putra juga tidak jelas.
Ketika baru dibawa ke rumah sakit, bobot Putra 8 kilogram. Namun, bobot putra kelahiran Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, itu ditambah dengan bengkak-bengkak tubuh akibat kekurangan protein.
"Sekarang bengkak sudah kempis. Berat badan asli Putra sudah lebih baik yakni 7,6 kilogram," tutur Leny (20), ibu Putra.
Lewat selang Untuk menambah bobot Putra, Leny menambah asupan gizi dengan memberikan susu formula untuk anak usia 0-12 bulan yang rendah laktosa. Pilihan ini diberikan karena susu untuk anak seusia Putra rupanya tidak cocok sehingga menyebabkan diare. Susu ini diberi untuk sementara waktu. Susu diberikan lewat selang yang dipasang di hidung Putra.
Demi menambah kesehatan anak semata wayang itu, Leny dan suaminya, Dasral, menyisihkan sebagian besar uang untuk membeli susu yang harganya Rp 50.000 per 300 gram. Satu kotak susu hanya bertahan dua hari karena kebutuhan nutrisi Putra sangat banyak.
Kebutuhan ini memang berat untuk keluarga yang hanya menggantungkan hidup dari bertani. Rata-rata pendapatan keluarga ini sekitar Rp 200.000-Rp 300.000 per bulan. "Tak apa makan saya dan suami berkurang, asal susu anak ada," tutur Leny yang mendampingi Putra seorang diri karena sang suami mencari nafkah.
Murni gizi buruk Dr Hernofialdi, salah satu dokter perawat Putra, mengatakan bahwa kasus yang dialami Putra murni merupakan masalah akibat gizi buruk kwasiorkor atau kekurangan gizi yang diikuti dengan sembap di tubuh. Kekurangan protein yang dialami Putra menyebabkan bengkak-bengkak di tubuhnya serta kulit yang berkeriput.
"Penyakit itu disebabkan kekurangan asupan gizi. Pengetahuan orang tua yang minim dan ekonomi keluarga yang kurang menjadi penyebab gizi buruk," kata Hernofialdi.
Dampak ikutan lainnya dari gizi buruk adalah munculnya berbagai jenis penyakit lain, seperti diare yang kini dialami Putra. Satu-satunya cara untuk meningkatkan gizi anak-anak adalah dengan memperbaiki pola makan penderita. (ART)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/07/16/00155653/gizi.buruk.sebabkan.putra.sangir.ke.rs |
22 July 2008
Gizi Buruk Sebabkan Putra Sangir ke RS
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Tuesday, July 22, 2008