Jakarta – Ratusan gubuk liar yang dihuni sedikitnya 250 kaum urban di bawah jembatan layang kereta api antara Stasiun Kereta Api (SKA) Juanda hingga Stasiun Sawah Besar, Kamis (17/7) siang ini, dibongkar paksa oleh 600 petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"PT Kereta Api berupaya mengembalikan standar keselamatan operasional kereta api dengan mengadakan bedah lintas bangun praja. Dengan membedah kawasan kumuh yang berpotensi kebakaran," kata Direktur Operasi PT KAI Sudarmo Ramadhan mengomentari penertiban itu.
Dia menyatakan, pihaknya telah menyosialisasikan rencana penataan lahan di daerah itu kepada warga. "Sejak tanggal 10 Juli, PT KAI sudah menyosialisasikan kepada warga yang tinggal di lahan milik kereta api secara persuasif dan humanis dengan menggunakan surat peringatan," katanya.
Sudarmo menambahkan, Kamis pagi ini merupakan batas akhir untuk ditertibkan. "Kami lega karena banyak juga penghuni gubuk liar itu yang dengan kesadaran sendiri membongkar bangunannya," jelasnya. Penertiban itu juga dihadiri Wali Kota Jakarta Pusat Sylviana Murni.
Wali Kota mengatakan bahwa penataan lingkungan ini merupakan langkah untuk memperoleh penghargaan di bidang lingkungan, Piala Adipura. Menyikapi kegiatan PT KAI, Silviana menuturkan bahwa kerja sama bedah lintas ini harus ditingkatkan dan berlanjut hingga tidak terjadi kekumuhan lingkungan.
(ninuk cucu suwanti)
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0807/17/jab02.html