Selasa, 26 Agustus 2008 - 08:35 wib
"Tanpa mengabaikan penderitaan warga korban penggusuran, di sini anak-anak yang paling dikorbankan," ujar kuasa hukum warga Taman BMW kepada okezone, Selasa (26/8/2008).
Langkah akan segera dilakukan, ujar Henry, adalah koordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak (KPA) untuk membahas solusi yang tepat bagi anak-anak, terutama usia sekolah.
"Ada ratusan anak usia sekolah yang terpaksa meninggalkan sekolah mereka karena buku, seragam, dan lain-lain, hilang dalam peristiwa tersebut," terangnya.
Disinggunng mengenai tempat tinggal sementara bagi korban penggusuran, Henry mengaku masih kesulitan untuk berkonsolidasi dengan warga, yang kebanyakan tidak mau meninggalkan lokasi.
"Kami tidak menafikan, mereka jelas masih trauma. Tapi saya pikir keputusan mereka tetap tinggal di tempat itu, hanya karena tidak ada lagi pilihan. Mereka tidak punya kerabat, uang juga tidak punya," ungkapnya panjang lebar.
Henry mengaku telah merencakan alternatif berikutnya, untuk sekedar tempat menginap sementara warga Taman BMW, di kantor Komnas HAM atau Gedung DPR.
"Kami masih memikirkan itu, alternatif terakhir mungkin kami akan ke DPR. Karena bangaimana pun warga di sana adalah konstituen yang mengantarkan anggota Dewan menempati gedung tersebut," katanya.(ded)
http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/08/26/1/139926/anak-anak-warga-taman-bmw-paling-dirugikan
Dede Suryana - Okezone
JAKARTA - Selain kehilangan tempat tinggal, warga Taman BMW, Papanggo, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, yang menjadi korban penggusuran juga kehilangan masa depan bagi anak-anak mereka."Tanpa mengabaikan penderitaan warga korban penggusuran, di sini anak-anak yang paling dikorbankan," ujar kuasa hukum warga Taman BMW kepada okezone, Selasa (26/8/2008).
Langkah akan segera dilakukan, ujar Henry, adalah koordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak (KPA) untuk membahas solusi yang tepat bagi anak-anak, terutama usia sekolah.
"Ada ratusan anak usia sekolah yang terpaksa meninggalkan sekolah mereka karena buku, seragam, dan lain-lain, hilang dalam peristiwa tersebut," terangnya.
Disinggunng mengenai tempat tinggal sementara bagi korban penggusuran, Henry mengaku masih kesulitan untuk berkonsolidasi dengan warga, yang kebanyakan tidak mau meninggalkan lokasi.
"Kami tidak menafikan, mereka jelas masih trauma. Tapi saya pikir keputusan mereka tetap tinggal di tempat itu, hanya karena tidak ada lagi pilihan. Mereka tidak punya kerabat, uang juga tidak punya," ungkapnya panjang lebar.
Henry mengaku telah merencakan alternatif berikutnya, untuk sekedar tempat menginap sementara warga Taman BMW, di kantor Komnas HAM atau Gedung DPR.
"Kami masih memikirkan itu, alternatif terakhir mungkin kami akan ke DPR. Karena bangaimana pun warga di sana adalah konstituen yang mengantarkan anggota Dewan menempati gedung tersebut," katanya.(ded)
http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/08/26/1/139926/anak-anak-warga-taman-bmw-paling-dirugikan
