-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

30 August 2008

Empat WNI ditembak mati di Malaysia

Wawasan, Sabtu, 30 Agustus 2008

KUALA LUMPUR - Empat WNI yang menjadi anggota "Geng Rantau" yang dicari-cari polisi karena sering melakukan perampokan telah ditembak mati ketika mencoba menyerang polisi di Bukit Hartamas, Cheras, Jumat.

Kepala Polisi Selangor Khalid Abu Bakar mengemukakan, kejadian yang terjadi sekitar 5.30 pagi itu, Hassan Jaya (48), Saparudin (26), Heriyanto (38) dan Ardiansaputra (26), ditembak mati ketika mereka mencoba menyerang beberapa anggota polisi dengan parang dan celurit, demikian Bernama, Jumat.

Sekitar jam 4 pagi, mereka masuk rumah seorang pengusaha di Taman Bukit Permai di Ampang dan mengancam korban dengan menggunakan parang serta celurit. Korban diikat dan diancam akan dibunuh, kata Khalid.

Setelah merampok, mereka melarikan diri ke hutan tak jauh dari situ dan menuju ke kawasan rumah bedeng, sebelum bertemu dengan beberapa polisi, tambah dia.

Perampokan
Keempat perampok WNI itu merupakan buronan polisi karena terlibat dalam 19 kasus perampokan bersenjata di Ampang dan Kuala Kubu Bharu serta di Negeri Sembilan dan Melaka sejak bulan lalu.

Khalid mengatakan, penyelidikan awal menemukan dua dari empat pelaku terlibat perampokan di Serendah tiga hari lalu. Polisi juga menemui notebook, dua HP, uang tunai 2.000 ringgit, dua bilah pisau, parang, celurit, paspor Indonesia dan enam jam tangan. Lee Yan Lin, 39, seorang pengusaha yang kena rampok kemudian dibawa polisi ke lokasi kejadian untuk melihat beberapa barang rampokan. Kepada para wartawan, Lee mengatakan ia sedang tidur di kamar sebelum terdengar bunyi pintu dapurnya didobrak.

"Ketika turun, saya terkejut melihat empat lelaki masuk rumah saya. Mereka kemudian tarik saya dan ikat badan saya. Salah seorang dari mereka minta duit dan saya ambil duit 100 ringgit dari dompet. Tetapi karena tidak puas karena uangnya kecil, saya ditampar dan mereka ambil pisau di dapur kemudian acungkan ke arah saya. Dua HP dan beberapa mata uang dolar AS juga diambil," katanya. Ia kemudian membuat laporan polisi di kantor polisi Pandan Indah setengah kemudian. ant-pu