-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

07 August 2008

Kolaka Perkuat Ketahanan Pangan

Kamis, 07 Agustus 2008 00:03 WIB

KOLAKA (MI): Pemenuhan kebutuhan pangan menjadi bagian terpenting dalam pemenuhan hak warga atas pangan. Sejumlah daerah memperkuat ketahanan pangan mereka.
Dalam hal ini, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, tergolong daerah terkemuka karena memiliki ketahanan pangan. Sejak dua tahun lalu, Kabupaten Kolaka selalu mengedepankan upaya pemenuhan kebutuhan primer masyarakat tersebut.
Hal itu terbukti dengan diberikannya Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional selama dua tahun berturut-turut, yakni pada 2006 dan 2007. Semua kinerja itu tidak lepas dari peran Bupati Kolaka periode lalu, Buhari Matta.
''Sebagai petani, program penguatan ketahanan pangan memang membuat kami merasa terbantu. Selama ini, kami tidak pernah menemui kesulitan saat mencari pupuk dan menjual hasil pertanian kami. Harga juga tidak pernah anjlok seperti daerah lainnya,'' kata Abdullah Salihi, seorang warga di Kolaka, kemarin.
Siti Maemunah, warga Kelurahan Mangolo, Kecamatan Latambaga, menyatakan saat ini warga tidak pernah khawatir akan langkanya bahan pangan. Stok pangan, terutama beras, selalu tersedia di pasaran.
Sementara itu, sejumlah wilayah di Kabupaten Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro, Jawa Timur, sempat mengalami gagal panen di sejumlah lahan pertanian. Namun, Kepala Seksi Pelayanan Publik Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre III Khomuli di Bojonegoro memastikan hingga April 2009, stok pangan di tiga wilayah tersebut aman.
Surplus Beras 2 Juta ton merupakan program unggulan yang tengah digalakkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan resmi dicanangkan 10 Agustus 2008. Menurut rencana, peresmian program tersebut dilakukan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan program tersebut diadakan untuk menyikapi krisis pangan yang melanda dunia. Program itu akan memberi kontribusi terhadap rencana Sulsel bersama Bulog untuk melakukan ekspor beras 2009.
Dengan Surplus beras ini, warga Sulsel akan menerima tambahan 800 ribu ton atau sekitar Rp2,762 triliun dari peningkatan produksi beras. (HM/YK/LN/IK/EM/N-3)
http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=MjE1OTE=