-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

28 August 2008

Perawat Indonesia Digaji Rp 20 Juta di Jepang


Selasa, 5 Agustus 2008 | 16:26 WIB
JAKARTA, SELASA - Program pengiriman tenaga kerja profesional Indonesia ke Jepang untuk
posisi perawat dan pendamping lanjut usia dinilai menguntungkan kedua
negara. Di satu sisi, Jepang membutuhkan tenaga kerja dari luar negeri.
Di sisi lain, pengiriman dan permintaan tenaga kerja Indonesia akan
mengurangi jumlah pengangguran di Tanah Air.

Apalagi, gaji
yang diberikan kepada para tenaga kerja ini cukup tinggi. Bayangkan,
untuk perawat akan mendapatkan gaji 160.000 yen-220.000 yen atau setara
dengan Rp 20 juta per bulan. Sementara itu, perawat lansia mendapatkan
bayaran Rp 12 juta hingga Rp 17 juta per bulannya.

"Untuk
gajinya mereka memang beda-beda. Rata-rata dibayar sampai dengan
220.000 yen atau sekitar 20 jutaan. Untuk pendamping lansia sekitar 17
jutaan. Jadi beda tipislah, sekitar 3 juta selisihnya. Tapi kan lumayan
tuh," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat di Jakarta, Selasa (5/8).

Perbedaan
tersebut disebabkan perbedaan daerah bertugas dan rumah sakitnya. Dari
pendapatan puluhan juta per bulan itu, Jumhur menegaskan, tak ada satu
rupiah pun yang harus diberikan TKI ke negara.

"Tidak ada satu
rupiah pun yang diberikan ke negara. Tapi, uang yang mereka terima
kemudian dikirimkan ke keluarganya di Indonesia, itulah kontribusi
untuk negara. Karena mereka bisa membeli makanan dan perekonomian
tumbuh," ujar Jumhur.

Setelah menjalani pendidikan dan pelatihan
selama 6 bulan di Jepang, 208 tenaga profesional yang akan
diberangkatkan ke Jepang, Rabu (6/8) besok, akan menjalani ujian
negara. Bagi yang lulus ujian langsung mendapatkan penempatan.
Selanjutnya mereka akan menjalani kontrak selama 3 hingga 4 tahun.

Indonesia
sendiri, sampai tahun 2009 akan memenuhi kuota 1.000 perawat dan
pendamping lansia sesuai permintaan Pemerintah Jepang.

"Setelah
kita penuhi yang 1.000 orang dan berjalan baik, mudah-mudahan ke
depannya permintaan bisa lebih bertambah lagi. Karena yang saya dengar,
sampai tahun 2015 Jepang membutuhkan 600.000perawat Jompo karena Jepang
kan negara maju. Di sana banyak orang yang berumur panjang. Jadi,
jumlah lansianya terus bertambah, sementara mereka kekurangan perawat,"
kata Jumhur.
Inggried Dwi Wedhaswary
http://kompas.co.id/read/xml/2008/08/05/16262716/perawat.indonesia.digaji.rp.20.juta.di.jepang.