Warga Kompleks Kodam Jaya Menolak Digusur
Liputan6.com, Jakarta: Warga Kompleks Kodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur menolak pengosongan rumah mereka yang rencananya dilakukan, Jumat (22/8) siang. Menghalangi para petugas eksekutor, warga yang sebagian perempuan memblokade jalan menuju kompleks.
Warga menolak perintah pengosongan dengan alasan sudah lama menempati rumah ini. Selain itu, mereka meminta ganti rugi yang pantas. "Kami bersedia dikosongkan tapi beri kami imbalan sepantasnya," kata salah seorang penghuni kompleks, Nyonya Sukarto.
Pengosongan dilakukan karena rumah akan ditempati anggota Kodam Jaya yang masih berdinas. Sebanyak 10 rumah di Kompleks Kodam Jaya sudah diberi tanda silang sebagai tanda akan dieksekusi. Namun hingga berita ini disusun, belum ada tanda-tanda adanya eksekusi.
Warga Kompleks Dwikora di Cimanggis, Depok, Jawa Barat terus bersiaga menyusul rencana penggusuran rumah mereka hari ini. Pihak TNI beberapa kali membatalkan rencana penggusuran. Dalam surat terakhirnya, TNI AU menyebutkan penggusuran pada 21 Agustus lalu.
Warga bertahan dengan alasan kompleks bukan rumah dinas TNI AU yang dirawat dengan anggaran TNI AU. Namun rumah anggota TNI yang ditugaskan di Resimen Peluru Kendali semasa operasi Dwikora dan Trikora atas perintah Komando Tertinggi TNI Presiden Soekarno pada 60-an.
Namun belakangan, Kompleks Dwikora diklaim milik TNI AU dan meminta sekitar 90 purnawirawan yang masih menghuni segera pindah. Menyikapi ini, anggota Komisi III DPR dan Komnas HAM meminta TNI AU menunda penggsuran sambil menunggu proses hukum.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)
http://www.liputan6.com/news/?id=164098&c_id=3