-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

22 September 2008

Ada Juga Lho TKW yang Makmur....

Rabu, 17 September 2008 | 21:40 WIB

KUALA LUMPUR, RABU- Di tengah pemberitaan media yang gencar soal nasib buruk yang dialami tenaga kerja Indonesia di Malaysia, ada sebersit berita menggembirakan dari negeri jiran itu.

Sebanyak 1.388 tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia yang bekerja di pabrik Epson, Selangor, tinggal di kondomunium yang lengkap dengan sarana kolam renang dan fitness center. Setiap bulan mereka bahkan mengirim uang ke kampung halaman antara Rp 1 juta - Rp 2 juta.

"Sebanyak 1.388 pekerja asal Indonesia dari total pekerja kami 3.200 orang itu tinggal di kondomunium. Kami saja hanya tinggal di rumah biasa-biasa saja," kata Manager HRD Epson Toyom, Abu Bakar, dalam sebuah acara buka bersama dengan wakil duta besar KBRI Kuala Lumpur Tatang Razak, di Selangor, Rabu (17/9) sore.

Dalam acara buka bersama yang dihadiri sekitar 1.300 TKW dari berbagai daerah,  Atase Tenaga Kerja KBRI Teguh H Cahyono, serta pejabat KBRI lainnya, para TKW itu menampilkan kemampuan membaca Alqur'an dan hiburan musik bernuansa religius.

Tini, TKW asal Solo yang sudah bekerja tiga tahun setengah di Epson, serta Wati, asal Banjarnegara yang juga sudah bekerja tiga tahun mengakui mereka tinggal di sebuah kondomunium yang memiliki kolam renang dan sarana olah raga sendiri (fitness center). Kondomunium di Malaysia umumnya memang dilengkapi dengan kolam renang dan fitness center.

"Ada dua kondo. Ada yang tinggal di kondomunium Avenue Court dan Sunway Lagoon Perdana," kata Tini, yang mengaku bisa mendapatkan gaji antara 1.200 hingga 1.300 ringgit per bulan dan bisa mengirim uang antara satu hingga Rp 2 juta per bulan ke kampung halaman.

Sebanyak 1.388 TKW asal Indonesia merupakan pekerja yang beruntung bisa bekerja di sebuah perusahaan elektronik Epson milik orang Jepang bermitra dengan orang Malaysia.

Menurut Abu Bakar, kinerja pekerja Indonesia sangat baik. "Jika dibolehkan dengan pemerintah Malaysia, kami akan menambah 200 pekerja Indonesia lagi. Kalo perlu sebagian besar pekerja Indonesia sebab jika menggunakan pekerja warga Malaysia umumnya mereka manja, kurang bekerja keras, tidak bisa dimarahi dan sebentar-sebentar keluar atau minta cuti," kata manager HRD itu.

Wakil Dubes Tatang meminta para pekerja Indonesia selalu mematuhi aturan-aturan pemerintah Malaysia. "Bekerjalah dengan baik dan jaga nama bangsa dan negara kita di negara orang," demikian pesannya.

Indonesia memiliki sekitar 1,2 juta pekerja yang legal di Malaysia. Ada sekitar 5.000 merupakan pekerja ekspatriat. Selain itu ada sekitar 11.000 mahasiswa Indonesia belajar di Malaysia.

http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/17/21403696/ada.juga.lho.tkw.yang.makmur....