SALATIGA,MINGGU-Jenazah tenaga kerja Indonesia yang menjadi salah satu korban kapal tenggelam di Perairan Port Klang, Malaysia, Kartika Sari (21), akhirnya tiba di rumah duka di Kelurahan Kali Bening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Minggu (5/10) malam. Keharuan dan hujan tangis menyelimuti keluarga yang sudah hampir setengah tahun sempat kehilangan kontak dengan Kartika.
Jenazah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 20.15 WIB, setelah menempuh perjalanan lebih kurang satu jam dari Bandara Adi Sumarmo, Boyolali. Jenazah langsung disambut haru oleh keluarga korban dan kerabat yang sudah berkumpul di rumah duka. Kartika termasuk salah satu dari 12 korban tewas kibat tenggelamnya kapal tongkang yang kelebihan muatan dan diterpa gelombang tinggi di Port Klang.
Menurut kakak korban Eni Yuyun Prihati (23), pihak keluarga mendapat kabar jenazah akan tiba di Bandara Adi Sumarmo menjelang Maghrib. Perwakilan keluarga dan beberapa tetangga dekat langsung menjemput di bandara. Pemberitahuan mengenai tewasnya Kartika justru didapat dari salah seorang rekan Kartika yang berada di Malaysia.
"Kami sudah kehilangan kontak dengan Kartika sejak bulan Februari lalu. Hanya terakhir bilang akan berusaha pulang akhir tahun, tapi kami tidak tahu kapan. Keluarga syok karena justru mendapat kabar ini, " kata Eni.
Kartika bekerja di salah satu rumah makan di Kuala Lumpur, Malaysia setelah lulus SMK, lebih kurang 1,5 tahun silam. Menurut Eni, keluarga juga tidak mengetahui dengan pasti lokasi kerja adiknya ini. Bahkan, keluarga menjadi lebih kaget mendapat kabar bahwa Kartika sudah menikah dengan sesama TKI yang berasal dari Medan.
Menurut paman korban Juhadi (38), seseorang bernama Yusuf sudah menghubungi keluarga mengaku telah menikah dengan Kartika. Pada saat kejadian tersebut, keduanya menaiki kapal yang sama dan berniat untuk mengunjungi keluarga di Salatiga. "Yusuf sudah mengubungi kami. Memang rencananya pulang ini untuk diperkenalkan kepada keluarga, " kata Juhadi.
Menurut Juhadi dan Eni, keluarga pasrah atas kejadian ini. Namun, keluarga berharap ada perhatian lebih dari pemerintah. Jenazah korban direncanakan akan dimakamkan di tempat pemakaman umum tidak jauh dari rumah korban, Senin (6/10) pagi.
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/05/22172315/hujan.tangis.sambut.jenazah.korban.kapal.karam..