-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

13 November 2008

Masalah Kesehatan di Sumbar Masih Rawan

Rabu, 12 November 2008 | 21:31 WIB

PADANG, RABU - Provinsi Sumbar hingga kini masih menghadapi banyak masalah di bidang kesehatan, di antaranya gizi buruk dan minimnya pelayanan kesehatan berbasis masyarakat.
     
Banyaknya masalah kesehatan itu ditandai dengan tingginya angka kematian ibu dan bayi dan juga masih ada kasus gizi buruk di Sumbar, kata Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi, pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-44 tingkat Sumbar, Rabu.

Menurut dia, persoalan tersebut hingga kini masih menjadi ancaman besar bagi masyarakat setempat terutama bagi warga yang berada di bawah garis kemiskinan.

Sehubungan dengan itu, pemerintah bersama seluruh elemen terkait berupaya mengatasi dengan mengusung konsep kesehatan berbasis masyarakat dengan wujudnya menciptakan desa atau nagari siaga.

Desa siaga yakni desa yang memiliki kemauan dan kemampuan dalam memecahkan dan mengatasi permasalahan dalam bidang kesehatan, bencana, dan kesehatan secara mandiri.
     
Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah partisipasi masyarakat untuk berperan aktif menjaga kesehatan dan lingkungannya.
     
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Rosnini Savitri, mengatakan, untuk mengatasi sejumlah persoalan kesehatan yang masih dihadapi daerah ini, perlu peran aktif masyarakat.
     
Persoalan kesehatan itu di antaranya kasus gizi buruk dan adanya wabah penyakit menular yang terus berjangkit seperti demam berdarah dan chikunguya. Kedua penyakit itu berasal dari jentik-jentik nyamuk yang terdapat di lingkungan masyarakat.
     
Guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, pihaknya antara lain akan memperbanyak sarana dan prasarana di bidang kesehatan, seperti unit layanan kesehatan secara terpadu dan merata di seluruh wilayah Sumbar.
     
Kini Sumbar memiliki 19 rumah sakit pemerintah dan 25 rumah sakit swasta. Selain itu, Sumbar juga memiliki 888 unit layanan kesehaan yang bisa diakses masyarakat secara mudah, yakni puskesmas dan posyandu.
     
"Saat ini kita juga tengah mengupayakan terciptanya nagari (setingkat kelurahan, red) siaga di Sumbar, yang memiliki kemandirian dalam mengatasi persoalan dan kegawatdaruratan dalam bidang kesehatan yang terdapat di daerahnya masing-masing," katanya.
     
Bagi masyarakat yang kurang mampu, katanya, juga diberikan fasilitas kesehatan cuma-cuma melalui Askes," katanya.http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/12/21314686/masalah.kesehatan.di.sumbar.masih.rawan