| | Banyak TKI bekerja di Asia Tenggara dan Timteng | Jumlah dana yang dikirimnkan oleh TKI tahun 2008 mengalami kenaikan tajam, namun dana tersebut lebih banyak dibelanjakan untuk keperluan-keperluan yang bersifat konsumptif, dan bukan untuk mengembangkan usaha. Hal tersebut terungkap dalam suatu diskusi di Jakarta tentang mendayagunakan remitansi pekerja migran dan dampaknya bagi pengembangan ekonomi. Direktur Promosi Badan Nasional Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia, Endang Setianingsih, menjelaskan jumlah uang TKI yang terkirim tercatat 6 miliar dollar pada akhir tahun 2007. "Sampai dengan April tahun 2008, [angka] itu sudah mencapai 5 miliar," kata Endang Setiangsih. Kenaikan itu dipengaruhi beberapa faktor, termasuk karena semakin banyak TKI yang mendapatkan akses ke bank, dan semakin banyak bank yang melayani TKI. Selain untuk keperluan darurat dan membiayai pendidikan anggota keluarga, dana kiriman TKI itu dipergunakan untuk belanja "konsumtif", termasuk alat elektronika. Namun menurut, Sekjen Aliansi Buruh Migran Jawa Timur, Jakfar Sodiq, pola konsumptif TKI tersebut sulit diubah, karena mereka berangkat ke negara lain, pertama karena mereka kesulitan mendapatkan pekerja. "Mereka juga nekat berangkat dari ekonomi keluarga yang pas-pasan," kata Jakfar Sodiq. Ketika mereka dapat cukup uang, para TKI dan keluarga mereka meproyeksikan untuk kebutuhan primer, seperti membangun rumah dan membeli kendaraan bermotor. http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2008/11/081125_workerremittance.shtml |