Pengangguran Sumut Berkurang 16.795 Orang
6 Januari 2009 | 16:23 WIB
MEDAN (Berita): Jumlah pengangguran di Sumatera Utara berkurang sebanyak 16.795 orang dalam kurun waktu satu tahun. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Drs Alimuddin Sidabalok, MBA kepada wartawan,selasa [06/01] mengatakan data pengangguran dan lapangan kerja ini hanya disurvei dua kali dalam setahun yakni Pebruari dan Agustus melalui Satuan Kerja Nasional (Sakernas). Selain survei lapangan kerja dan pengangguran, Sakernas juga mensurvei pola sejumlah sektor seperti sektor pertanian.
Oleh sebab itu, pada Agustus 2007 jumlah pengangguran di Sumut sebanyak 571.334 orang, namun Agustus 2008 turun menjadi 554.539 orang. Ia menjelaskan jumlah pengangguran pada Agustus 2007, sekira 49,35 persen berada di daerah perkotaan dan 50,65 persen di daerah pedesaan. Sedangkan pada Agustus 2008 sebesar 53,59 persen penganggur berada di perkotaan dan 46,41 persen berada di pedesaan.
Menyinggung angkatan kerja di daerah ini, Alimuddin mengatakan besarnya jumlah penduduk berdampak langsung dengan besarnya jumlah angkatan kerja (usia 15 tahun keatas) yang tersedia. Pada Agustus 2008, jumlah angkatan kerja di Sumut sebanyak 8.919.973 orang dan Agustus 2007 sebanyak 8.378.148 orang. Dengan demikian, terjadi penambahan angkatan kerja sebanyak 541.825 orang dalam kurun waktu satu tahun.
Menurut dia, penempatan angkatan kerja menuntut ketersediaan lapangan kerja agar mereka dapat terserap pada lapangan kerja tersebut. Penyerapan tenaga kerja di Sumut, jelas dia, cukup baik. Pasalnya dalam kurun waktu Agustus 2007-Agustus 2008, penduduk yang bekerja bertambah sbeanyak 485.466 orang. Pada Agustus 2007, jumlah penduduk Sumut yang bekerja sebanyak 5.082.797 orang dan Agustus 2008 naik menjadi 5.540.263 orang.
Sejalan dengan penambahan jumlah penduduk yang bekerja tersebut, katanya, maka jumlah pengangguran juga menjadi turun sebanyak 16.795 orang. Dengan demikian tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun dari 10,10 persen pada Agustus 2007 menjadi 9,10 persen pada Agustus 2008.
Lapangan Pekerjaan Utama
Penyerapan tenaga kerja di Sumut, tambah dia, masih bertumpu pada sektor pertanian. Sebagian besar penduduk di daerah pedesaan bekerja di sektor ini. Pada Agustus 2008, sekira 71,21 persen penduduk di daerah pedesaan bekerja di sektor pertanian dan sisanya (28,79 peren) bekerja di non pertanian.
Sebaliknya, penduduk perkotaan pada umumnya bekerja di sektor perdagangan dan sektor jasa kemasyarakatan. Struktur penyerapan tenaga kerja di Sumut tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dan sektor pertanian masih menjadi tumpuan untuk menampung jumlah angkatan kerja yang ada.
Dari data Pebruari 2008, lapangan pekerjaan di sektor pertanian sebesar 47,12 persen, paling tinggi dibanding sektor lainnya. Kemudian disusul sektor perdagangan 20,20 persen dan jasa kemasyarakatan 12,04 persen.
Alimuddin menambahkan pada Agustus 2008, komposisi status pekerjaan utama penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja di Sumut, terbesar adalah buruh/karyawan yaitu 28,40 persen. Dibandingkan dengan Agustus 2007, terjadi penurunan sebesar 3,70 persen.
Sebaliknya, pekerja tidak dibayar meningkat dari 17,78 persen pada Agustus 2007 menjadi 20,62 persen pada Agustus 2008. Penduduk yang bekerja degan status berusaha dibantu buruh tidak tetap pada Agustus 2008 sebesar 20,12 persen, berusaha sendiri tanpa dibantu buruh sebesar 19,69 persen, berusaha dibantu buruh tetap sebesar 2,78 persen.
Penduduk yang bekerja dengan status pekerja bebas di pertanian dan pekerja bebas non pertanian pada Agustus 2008 masing-masing 4,74 persen dan 3,65 persen.
Ia menjelaskan maksud pekerja tidak dibayar adalah orang yang bekerja namun tidak diberi upah seperti anak/isteri membantu pekerjaan di ladang atau berjualan. Namun hasil pekerjaan itu untuk memenuhi nafkah keluarga. (wie)
Link: http://beritasore.com/2009/01/06/pengangguran-sumut-berkurang-16795-orang/