JAKARTA, BK Sebanyak 40 jenazah di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa-Malaka, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, yang tergusur proyek Kali Banjir Kanal Tmur (BKT) mulai dipindahkan ahli waris. Makam yang terkena proyek BKT di TPU tersebut sebanyak 650 lubang menurut rencana akan dipindahkan ke TPU Kalisari, Pasarrebo. Namun 40 ahli waris memilih memakamkan di TPU itu dengan cara tumpang tindih di makam keluarga.
"Alasannya jika dipindah ke TPU Kalisari lokasinya jauh. Lagipula kebetulan ada keluarga yang juga dimakamkan di TPU ini, sehingga bisa ditumpangkan menjadi satu makam. Kalau berziarah kan mudah," kata Sofyan, salah seorang ahli waris.
Para ahli waris mengaku memindahkan lebih awal karena tidak ingin dilakukan secara massal, supaya tidak mengurangi kesakralan, dan rasa hormat terhadap keluarga yang meninggal. "Kalau secara massal, rasanya tingkat kesakralan dan hormat sudah berkurang," lanjutnya.
Kepala Sudin Pemakaman Jaktim Made Sudiartha membenarkan 40 makam dipindahkan sendiri oleh ahli warisnya. Pemindahan oleh ahli waris tidak menjadi masalah dan tidak dilarang. "Mereka memang memindahkan di TPU yang sama, tetapi tidak menggunakan lahan baru karena memang tidak ada lahan lagi. Yang dilakukan hanya menumpangkan ke makam kerabatnya, ini tidak dilarang, malah dianjurkan agar menghemat lahan," jelasnya.
Ke-40 makam itu tidak dipindahkan serentak, tapi dilakukan secara bertahap sejak pekan lalu. Biaya juga ditanggung masing-masing ahli waris . Dari 650 makam yang tergusur, 587 makam terkena trace basah BKT dan sisanya trace kering. O lia
|