-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

29 July 2009

Pasar Tradisional Kian Dijepit Pasar Modern

http://www.beritakota.co.id/berita/kota/10993-pasar-tradisional-kian-dijepit-pasar-modern.html


Pasar Tradisional Kian Dijepit Pasar Modern
Selasa, 28 Juli 2009 02:50
JAKARTA, BK
Pasar modern kian menyudutkan pedagang pasar tradisional. Jika tak segera dikendalikan, ribuan pedagang kecil bakal kehilangan sumber penghidupan. Masyarakat yang cenderung ingin belanja di tempat nyaman, menyediakan produk lebih lengkap, dan harga bersaing memang memancing masyarakat beralih ke pasar modern.

Kenyataan ini dialami pedagang Pasar Kramatjati, Cililitan, Jakarta Timur. Yani (51), salah seorang pedagang sembilan bahan pokok mengaku, setelah Carrefour berdiri sekitar 200 meter dari pasar itu, pembeli berkurang drastis. "Kalau pembeli datang, mereka menawar di bawah harga di Carrefour. Jelas kita rugi. Kalaupun untung tidak sebesar dulu," akunya.

Meski demikian, pedagang daging, ayam, ikan, sayuran, dan buah masih bisa bersaing mengingat pembeli lebih memilih Pasar Kramatjati. "Soalnya sayur yang saya jual masih segar dan tidak memakai alat pendingin," papar Ijum (55), pedagang sayur.

Ijum menambahkan, dengan kualitas seperti itu dia yakin mampu bersaing dengan pasar modern.
"Ayam yang saya jual hari ini adalah yang baru dipotong tadi pagi. Jadi kualitas ayam di pasar tradisional tidak kalah, bahkan lebih segar jika dibandingkan dengan ayam di pasar swalayan," tambah Bambang (48).

Rini (38), salah seorang ibu rumahtangga mengaku memang lebih memilih belanja di Pasar Kramatjati. "Di pasar saya bisa menawar, tidak seperti di pasar swalayan," akunya. Namun dia kadang ke pasar modern untuk membeli minyak goreng karena harganya miring. Apalagi pasar modern cukup nyaman, tidak becek, kotor, dan bau. O pkl-r