JAKARTA,BK Lapak dan gerobak pedagang di Pasar Jl Buntu area Kebun Binatang Ragunan (KBR), Jakarta Selatan menyebabkan kawasan sekitar kumuh dan jorok. Anehnya keberadaan pedagang yang menggelar dagangan di bawah kerindangan pohon pelindung di sepanjang ruas jalan atau persis di samping pagar keliling KBR, luput dari penertiban.
Maman, salah pedagang pakaian, mengaku, agar tidak ditertibkan para pedagang yang jumlahnya mencapai 150 pedagang itu harus membayar kutipan Rp1.000 kepada oknum aparat. "Oknum petugas itu setiap hari mengutip pedagang. Kami juga ikhlas memberikannya karena cuma Rp1.000. Menjelang pukul 17.00 para pedagang sudah menutup usahanya lantaran tidak ada lampu penerangannya," ujar Maman, Senin (13/7).
Sementara keberadaan para pedagang justru membuat warga sekitar senang dan terbantu. Iwan, warga Cengkareng, menuturkan, barang yang dijual tidak selengkap pasar tradisional. Tapi paling tidak, pakaian, kaos, celana, dan kebutuhan lainnya di jual di sini. "Harga barang yang di jual terjangkau kantong. Selain itu banyak anak muda yang suka membeli stiker untuk memvariasi kendaraannya," tutur Iwan.
Camat Pasarminggu, Sudiyanto, mengakui di lokasi itu selama ini dimanfaatkan pedagang menggelar berbagai macam usaha dan para pedagang tidak terlalu menggangu. "Mereka mendirikan lapak dan berjualan bermodalkan tali rafia lantas mengikatnya di batang pohon dan pagar KBR, jadi mudah dipindah dan dibongkar," ujar Sudiyanto.
Sudiyanto menambahkan, selama ini pihaknya seringkali menggelar penertiban. Tapi saat petugas balik kanan, lokasi itu kembali dimanfaatkan untuk berdagang.
Lurah Ragunan Rachmat menambahkan, saat menjelang Bulan Ramadhan jumlah pedagang kian membengkak. "Para pedagag selalu mencari tempat strategis. Tapi mereka termasuk pedagang musiman. Saya hanya minta mereka selalu menjaga kebersihan," ujarnya. O brn |