Para pedagang memaki-maki petugas. Mereka berharap tidak ditertibkan, karena Presiden periode mendatang masih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
APARAT Satpol PP Kecamatan Tanahabang kembali menertibkan lapak pedagang buah dan kardus bekas di Jl KH Mas Mansyur dan Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (14/7). Petugas juga menertibkan sebuah perusahaan jasa ekspedisi kakilima yang menggelar usaha di atas trotoar.
Tidak mudah memang menertibkan lokasi itu. Meski dikepung 30 personel, para pedagang yang umumnya kaum hawa langsung berteriak-teriak memaki petugas. "Apa-apaan ini! Mana ada penertiban lagi. Presiden kan tidak diganti, masih SBY. Seharusnya tidak usah ada penertiban," maki Marsitoh (45), salah seorang pedagang buah di Jl KH Mas Mansyur.
Ungkapan yang sama diungkapkan pedagang lainnya. Walau dihujani makian petugas tetap beraksi. Penertiban pun berjalan lancar karena pedagang akhirnya membereskan jualannya. Sementara lapak pedagang yang menolak diangkut ke atas truk.
Camat Tanahabang Edi Supriyadi mengatakan, para pedagang sengaja menggelar dagangan di bahu jalan. Kondisi ini membuat jalan menjadi macet dan semrawut. "Para pedagang terpaksa ditertibkan lantaran mengganggu ketertiban umum, membuat kemacetan, dan kekumuhan," ujarnya.
Pihaknya berhasil menggaruk puluhan lapak, terpal, triplek, dan seng. Barang-barang itu akan disimpan di gudang. Petugas juga menasihati pengusaha jasa ekspedisi yang membuka usaha di bahu jalan.
Sedangkan warga Jl Hanura, Tanahsereal meminta Pemkot Jakarta Barat menertibkan bangunan bengkel mobil yang bercokol di atas Kali Krukut. Soalnya, bengkel yang persis di pingir kali menghambat akses menuju Kampung Jawa. Akses itu tidak bisa dilalui lantaran sebagian dipagar pemilik bengkel hingga jalan menjadi buntu.
"Setelah bengkel beroperasi jalan ini menjadi buntu, warga tidak bisa lagi lewat. Agar bisa dilalui kami meminta bengkel tersebut dibongkar," ujar Marzuki (46), Rabu (14/7).
Selain Jl Hanura, kata Marzuki, Jl Inspeksi sepanjang 30m di Kelurahan Glodok juga terhalang bangunan SMAN 17 Blandongan. Akibatnya jalan menuju Jl Toko Tiga kini tertutup.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Pemkot Jakbar Djunaidi mengatakan, atas instruksi Walikota pihaknya sudah mengundang pengelola bengkel tadi. "Bila menyalahi aturan kami minta segera dibongkar," tuturnya. O amh/oan
|