http://www.beritakota.co.id/berita/bodetabek/9709-spa-plus-mesum-digerebek.html
Spa Plus Mesum Digerebek Sabtu, 11 Juli 2009 00:29 | Polisi menggerebek The Montecarlo Spa di Monte Carlo Sport Club Bogor karena menjadi ajang prostitusi. Pekerja wanita di spa plus ini diberi pelatihan senam seks. Sejak dua bulan terakhir, spa ini ramai pengunujung.
PEKERJA dan pengunjung The Montecarlo Spa terkejut ketika mendadak sejumlah polisi mendatangi tempat tersebut, Jumat (10/7) sore. Para wanita pemijat dan tamu yang dipijat tidak bisa menghindar ketika kamar-kamar digerebek. Sedikitnya 15 orang pekerja dan pengunjung diamankan polisi dari spa tersebut.
BK/SIDIK PERMANA MENGGIRING: PETUGAS Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Bogor menggiring sejumlah pekerja wanita The Montecarlo Spa ke Kantor Polresta Bogor, Jumat (10/7) sore.. Spa tersebut digerebek karena pemijatnya memberi pelayanan plus (seks) kepada para tamunya.
The Montecarlo Spa yang berlokasi di lantai 2 Monte Carlo Sport Club, sebuah sport club ternama di Perumahan Pakuan 1, Kelurahan Pakuan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, itu digerebek aparat Polresta Bogor karena terindikasi mempraktikkan 'spa plus' atau dijadikan tempat protitusi. Penggerebekan berlangsung saat pengunjung spa plus tersebut cukup ramai karena menjelang akhir pekan..
Dalam penggrebekan spa plus yang memiliki sembilan kamar itu, polisi mengamankan 15 orang pengunjung dan pekerja, salah seorang di antaranya general manager spa yang sekaligus menjadi germo. Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya berupa beberapa pakaian dan kain sprei dan selimut yang bernoda sperma.
Menurut Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor AKP Irwansyah di lokasi penggerebekan, pihaknya mengambil tindakan bermula dari laporan warga dan seorang mantan karyawan spa tersebut. Mereka memberitahu bahwa tempat usaha itu bukan hanya membuka usaha spa (kebugaran), melainkan juga melakukan praktik prostitusi.
"Ada mantan karyawan yang melapor karena selama bekerja di tempat itu dia diminta harus melayani para pengunjung lebih dari sekadar memijat. Katanya, sebelum bekerja dia diberikan pelatihan senam seks. Spa ini sudah beroperasi sejak setahun lalu," kata Irwansyah.
Sementara itu, salah seorang pekerja spa yang merahasiakan identitasnya mengatakan, dalam sehari para pekerja biasa melayani rata-rata tiga orang pengunjung. Setiap pengunjung mendapatkan waktu layanan selama 1,5 jam hingga 2 jam. "Di sini ada sembilan kamar. Dalam sehari saya bisa melayani sampai tiga tamu. Biasanya saya mendapatkan tips ratusan ribu rupiah," aku karyawan itu.
Sementara itu, Yani, perwakilan dari pengembang Monte Carlo Sport Club saat ditemui di lokasi penggerebekan, mengaku tidak mengetahui tempat yang disewa untuk usaha spa itu digunakan tempat praktik mesum. "Kami enggak tahu. Kami pikir murni spa, karena baru delapan bulan menempati tempat ini dari masa sewa selama setahun," ungkap Yani seraya mengakui, bahwa sejak dua bulan terakhir, The Montecarlo Spa ramai dikunjungi tamu, namun dirinya tidak mencurigainya.
Secara terpisah, wanita berinisial NN (20), pemijat di spa tersebut, mengaku dalam sehari bisa melayani tiga sampai empat tamu pria. Bahkan biasanya para pria tersebut meminta pelayanan lebih (plus) untuk memijit tempat-tempat yang sensitif lainnya. "Awalnya saya dipaksa oleh para pelanggan, namun seterusnya saya sudah terbiasa memberi pelayanan plus kepada para konsumen," terangnya.
Terkait proses hukum, Irwansyah menambahkan, pihaknya juga akan minta pertanggungjawaban pengelola spa. Sebab, dalam penggerebekan pihaknya juga mengamankan General Manager (GM) The Montecarlo Spa Dita (30). "Dia (Dita) kami jerat Pasal 296 KUHP tentang mucikari dengan ancaman hukuman setahun penjara dan Undang-Undang (UU) No 21/2007 tentang Trafficking. Namun, kami tunggu hasil pemeriksaan para pekerja wanita yang menjadi korban," ungkapnya. O sid |
|