http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/07/14/brk,20090714-186985,id.html
Tiga Pasien Gizi Buruk di Lampung Dirawat, Satu Kritis Selasa, 14 Juli 2009 | 08:04 WIB TEMPO Interaktif, Bandar Lampung - Rumah Sakit Umum Abdul Muluk Bandar Lampung merawat tiga pasien gizi buruk, yaitu Rastiana (2), Ramadhan (3), dan Amin Adriyanto (2,5). Satu di antaranya dalam kondisi kritis.
"Umumnya mereka membawa penyakit penyerta, seperti paru, hati, jantung, dan saluran pencernaan yang mengakibatkan kondisi pasien cepat memburuk," kata Murdoyo, dokter yang merawat ketiga pasien tersebut, Selasa (14/07).
Rata-rata pasien dalam kondisi memprihatinkan dan berat tubuh mereka jauh di bawah batas normal balita seusianya. Rastiana, misalnya, yang saat ini dalam keadaan kritis, berat badannya hanya 2,5 kilogram.
"Padahal berat badan anak seusianya setidaknya 10 kilogram. Bahkan berat badan Rastiana masih di bawah ketika baru lahir, yaitu 2,7 kilogram," ujar dokter spesialis anak itu.
Tubuh Rastiana sangat kurus dan tidak sadarkan diri sejak masuk rumah sakit. Napasnya tersengal-sengal sehingga harus dibantu dengan alat bantu pernapasan. Putri kedua pasangan Niah (19 tahun) dan Yanto (29 tahun), warga Rawajitu Utara, Kabupaten Mesuji itu, saat ini mendapat perawatan intensif dari dokter Rumah Sakit Abdul Muluk.
Menurut Niah, anaknya menderita kekurangan gizi sejak berusia sepuluh bulan. Dia mengaku kesulitan membawa anaknya ke pusat kesehatan masyarakat karena letaknya sangat jauh dari tempat tinggalnya.
"Belum lagi jalan menuju kampung kami sangat rusak dan tidak ada kendaraan umum yang masuk," kata Niah. Anaknya, kata dia, sering tidak sadarkan diri dan terkulai lemah saat berada di kampungnya.
Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu mengaku selama ini anaknya hanya dibawa ke dukun. Dia mengatakan takut berobat ke rumah sakit karena tidak ada biaya. "Saya tidak tahu kalau berobat di rumah sakit di Lampung itu gratis," katanya.
Sementara itu, kondisi kedua pasien lainnya, Ramadhan, warga Sidodadi, Hanura, Kabupaten Pesawaran, dan Amin Adriyanto, warga Puji Rahayu, Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan, tidak jauh berbeda. Kondisi mereka sangat memprihatinkan.
Data Dinas Kesehatan Lampung menyebutkan setidaknya saat ini di Lampung terdapat sekitar 60-an penderita gizi buruk sejak bulan Januari 2009. Delapan di antaranya meninggal dunia.
Sementara data di Rumah Sakit Abdul Muluk menyebutkan sejak bulan Januari lalu telah dirawat 15 pasien gizi buruk dan tiga di antaranya meninggal saat menjalani perawatan.
NUROCHMAN ARRAZIE
|