http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/6000-warga-miskin-serang-tak-terdaftar-jamkesmas/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=08&tx_ttnews[days]=10&cHash=581da50ecd
Senin, 10 Agustus 2009 14:34 6.000 Warga Miskin Serang Tak Terdaftar Jamkesmas OLEH: IMAN NUR ROSYADI Serang – Sebanyak 6.000 warga miskin di Kota Serang tidak terdaftar dalam program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas). Saat ini, jumlah warga miskin yang telah terdata sebanyak 106.000.  | Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Asep Misbach, mengatakan, warga miskin yang tidak masuk dalam program jamkesmas masih bisa mendapatkan pelayanan rawat inap gratis khusus kelas III di RSUD Serang, dengan cara melampirkan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari pihak RT dan kelurahan. "Yang tidak ter-cover sebanyak 6.000, kami sudah ada kerja sama dengan RSUD Serang bahwa mereka yang tidak tercantum dalam jamkesmas tetap digratiskan selama menyertakan SKTM," tegas Asep Misbach, Senin (10/8). Menurut Asep, Kota Serang hampir menyelesaikan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang retribusi dan perizinan pelayanan jasa kesehatan, yang kini sedang dibahas dengan DPRD Kota Serang. Dalam raperda itu disebutkan tentang besaran retribusi di puskesmas bagi masyarakat yang hendak berobat. "Untuk retribusi bagi pasien baru Rp 5.000 dan Rp 3.000 untuk pasien lama. Retribusi ini akan berlaku di sepuluh puskesmas yang ada di enam kecamatan di Kota Serang," kata Asep. Dalam raperda, retribusi dan perizinan pelayanan jasa kesehatan bagi calon jemaah haji direncanakan besarnya Rp 100.000. Tetapi, masalah ini masih dalam pembahasan. Terkait perizinan kesehatan, hingga kini Dinkes masih terus berkoordinasi dengan Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Serang. "Nanti, akan ditentukan apa saja izin yang akan diterbitkan BPTPM dan mana yang menjadi kewenangan kami. Pada prinsipnya, raperda itu sudah tuntas, tinggal finalisasi saja," kata Asep. Dihubungi terpisah, Wakil Direktur RSUD Serang Sri Lestari menjelaskan, warga Kota Serang yang tidak memiliki Jamkesmas masih tetap bisa dilayani dengan gratis. Bahkan, untuk warga miskin di Kota Serang hingga saat ini masih memiliki kuota yang kosong bagi warga atau pasien baru yang akan dirawat di RSUD. Sementara itu, Wakil Gubernur Banten HM Masduki mengungkapkan, hingga saat ini sekitar 700 desa terpencil di Provinsi Banten tidak memiliki bidan desa. Karena kebanyakan bidan yang ada di Banten terkonsentrasi di wilayah perkotaan. "Saat ini, bidan belum merata, dan masih bertumpuk di daerah-daerah perkotaan," ujarnya.
|