http://koran..kompas.com/read/xml/2009/08/03/04133229/ribuan.hektar.lahan.di.bojonegara.telantar KAWASAN INDUSTRI Ribuan Hektar Lahan di Bojonegara Telantar Senin, 3 Agustus 2009 | 04:13 WIB Serang, Kompas Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Tata Ruang Bangunan dan Pemukiman (DTRBP) Kabupaten Serang, luas lahan di zona pembangunan yang sudah dikuasai perusahaan mencapai 3.146,37 hektar. Namun, hingga kini baru 1.964 hektar saja yang dimanfaatkan atau sudah dibangun. Sementara itu, 1.182,37 hektar lahan sisanya belum dimanfaatkan dan dibiarkan kosong. Menurut Kepala Bidang Tata Ruang DTRBP Serang Andi Iwan Baso, Minggu (2/8), lahan-lahan itu paling banyak dikuasai oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, PT Jababeka, perusahaan milik keluarga Bakrie, dan lahan milik pengusaha Edy Tansil. PT Pelindo II, misalnya, mendapatkan izin lokasi untuk menguasai 500 hektar lahan di daerah Puloampel dan Bojonegara. Tetapi, Pelindo baru membebaskan lahan seluas 465 hektar. Menurut Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Serang Sistiono, lahan yang dimanfaatkan baru sekitar 120-150 hektar. Lahan itu digunakan untuk membangun dermaga yang hingga kini juga belum dioperasikan. Adapun sisa lahan masih belum dimanfaatkan dan dibiarkan telantar. Berdasarkan pantauan, di sepanjang pesisir pantai di kawasan Bojonegara hingga Puloampel masih terlihat lahan-lahan kosong. Sebagian ditutup dengan menggunakan pagar seng dan sebagian lagi dibiarkan terbuka. Bahkan, ada pula lahan yang digarap warga untuk menanam semangka, mentimun, dan sebagainya. Keberadaan lahan-lahan kosong berpagar itu mengganggu aktivitas sebagian warga, terutama yang bekerja sebagai nelayan. "Masyarakat di sana itu sekarang mau ke laut sulit, enggak punya akses karena jalannya ditutup pemilik lahan," kata Sanwani, salah seorang tokoh masyarakat Puloampel. Bukan hanya itu, banyaknya lahan yang telantar dan ketidakpastian pembangunan kawasan Bojonegara juga membuat masyarakat kebingungan. Mereka kesulitan menjual lahan karena tidak mendapat izin dari pemerintah kecamatan. Begitu pula BPN, mereka juga kebingungan apabila ada investor baru yang mengajukan izin penggunaan lahan. "Kami jadi gamang, terutama jika lahan yang diajukan di sekitar lahan pengembangan Pelindo. Kalau saya keluarkan HPL (hak penggunaan lahan) untuk investor lain, kami khawatir itu termasuk lahan untuk pengembangan Pelabuhan Bojonegara dan Kawasan Ekonomi Khusus," ujarnya. Oleh karena itu, PT Pelindo diminta untuk segera memberikan kepastian, apakah proyek pembangunan pelabuhan akan dilanjutkan atau tidak. |
03 August 2009
KAWASAN INDUSTRI Ribuan Hektar Lahan di Bojonegara Telantar
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Monday, August 03, 2009