http://koran.kompas..com/read/xml/2009/08/01/03463582/kebakaran.empat.hari.sekali.terjadi Kebakaran Empat Hari Sekali Terjadi Sabtu, 1 Agustus 2009 | 03:46 WIB Samarinda, Kompas - Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur (Kaltim) Kusnadi Katam mengutarakan data itu di kantornya, Kota Samarinda, Jumat (31/7). Data itu dihimpun sejak BPBD mulai beroperasi pada Februari. Sepanjang 181 hari tersebut, rata-rata empat hari sekali terjadi kebakaran. Kebakaran di Kota Samarinda tercatat 28 kali, di Kota Balikpapan (11), Kabupaten Berau (2), dan Kabupaten Kutai Kartanegara (2). Kusnadi menilai 43 kebakaran dalam enam bulan merupakan gambaran bencana yang menimbulkan penderitaan bagi manusia tersebut rawan terjadi di Kaltim. Kusnadi sepakat dengan pendapat bahwa kebakaran di Kaltim sulit diatasi sebab permukiman rata-rata padat penduduk, bangunan terbuat dari kayu yang mudah terbakar, dan gang-gang yang sempit menyulitkan lalu lintas mobil kebakaran. Di Sulawesi Tengah, sepasang suami-istri, Said Awal Al-Amri (66) dan Fatma (56), tewas dalam kebakaran yang terjadi di rumah mereka di Jalan Asam II, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Palu, Jumat. Penyebabnya, diduga karena kompor gas yang meledak. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 05.30 itu menghanguskan seluruh bangunan rumah. Saat ditemukan, jenazah Fatma dalam posisi tertidur memeluk bantal guling di kamar depan di samping ruang tamu. Adapun jenazah Said, suaminya, berada di kamar belakang, dekat kamar mandi dalam posisi telentang dengan satu tangan di bawah kepala. Di rumah ini mereka hanya tinggal berdua. "Bapak dalam kondisi sakit stroke dan masih dalam perawatan. Dia juga baru keluar dari rumah sakit. Kemungkinan ibu bangun subuh dan memasak bubur, lalu tiduran, dan akhirnya pulas," ujar Muhammad Syaiful (45), menantu korban. Di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis malam, juga terjadi kebakaran. Lokasinya, di tempat berbeda yang mengakibatkan 15 rumah warga musnah dan tidak ada korban jiwa. Kejadian pertama, di kawasan permukiman padat penduduk di Jalan Pelita Raya, Kelurahan Parang, Kecamatan Rappocini. Api yang berkobar pada pukul 19.00- 20.00 itu menghanguskan 10 rumah. Kebakaran kedua di Jalan Baji Ateka, Kelurahan Bongaya, sekitar pukul 21.00. Api bisa dipadamkan setengah jam kemudian setelah memusnahkan 5 rumah. Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Makassar Komisaris Besar Burhanuddin Andi yang terjun langsung ke lokasi menyatakan, penyebab kebakaran masih diselidiki. Namun, diduga kuat karena hubungan pendek arus listrik dan keteledoran dalam menggunakan kompor gas. |
03 August 2009
Kebakaran Empat Hari Sekali Terjadi
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Monday, August 03, 2009