| http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/07/05171357/10.titik.semburan.gas.di.rumah.warga LUMPUR LAPINDO 10 Titik Semburan Gas di Rumah Warga Jumat, 7 Agustus 2009 | 05:17 WIB SIDOARJO, KOMPAS - Menurut Slamet, keluarnya semburan gas metana itu berbarengan dengan retaknya lantai keramik dan dinding tiga kamar rumah. Gelembung gas juga keluar dari dalam sumur miliknya. "Bila disulut korek api, gas itu langsung terbakar dan dada langsung sesak bila menghirup gas. Air sumur pun berubah keruh sejak keluarnya gelembung gas," tutur Slamet, Kamis. Karena kondisinya mengkhawatirkan, seluruh perabotan di dalam kamar rumah itu langsung diungsikan untuk menghindari kebakaran. Hingga saat ini, belum ada penanganan dari Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) atas munculnya semburan gas dari rekahan tanah di rumah Slamet Sementara itu, di rumah Sudarmanto, semburan lumpur melalui sumur bor menggenangi lantai rumah. Namun, empat jam kemudian, semburan berhenti dengan sendirinya. Menurut Kepala Divisi Gas pada BPLS, Dodie Irmawan, sejauh ini terdapat 123 titik semburan gas yang berada di luar peta terdampak lumpur Lapindo. Ada kecenderungan muncul semburan gas baru ke arah barat dari pusat semburan Lapindo. "Untuk semburan gas yang keluar dari rekahan tanah, kami harus mengakui memang sulit diatasi. Apabila ditutup dengan cor-coran semen, kami khawatir akan muncul semburan melalui lubang atau rekahan baru. Itu akan sia-sia saja," katanya. Menghadapi semburan gas itu, Dodie mengimbau warga untuk membuka seluruh lubang ventilasi rumah. Selain itu, warga hendaknya tidak menyalakan api di dekat semburan karena sangat rawan terjadi kebakaran. Ketua Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Djaja Laksana menambahkan, semburan gas di luar peta terdampak lumpur bisa dicegah bila semburan lumpur dihentikan. |
07 August 2009
LUMPUR LAPINDO 10 Titik Semburan Gas di Rumah Warga
Diunggah oleh
The Institute for Ecosoc Rights
di
Friday, August 07, 2009
