MANUSIA 'gerobak' kian menjamur di kawasan di Jakarta Barat. Guna mencegah agar tidak menjamur, pemkot setempat akan menggelar penertiban secara intensif, terutama selama Ramadan. Alasannya, warga yang berprofesi sebagai pemulung dan tidur di atas gerobak, mengganggu keindahan kota, mengganggu lalu lintas, membuat kawasan tertentu menjadi kumuh, kotor, dan jorok. Sejauh ini sudah empat titik dijadikan target operasi, yakni perempatan Grogol, perempatan Tomang, Jl Panjang, dan Jl Daan Mogot.
Kasudin Sosial Jakbar Yanuardi menuturkan, pihaknya sudah memantau beberapa titik yang sering dijadikan pangkalan manusia 'gerobak'. "Selama Ramadan, kita akan selalu pantau lokasi itu," ujarnya kepada wartawan, Rabu (5/8).
Satu pekan belakangan ini penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) juga meningkat tajam. "Biasanya hanya terjaring enam PMKS, tapi satu pekan belakangan ini sedikitnya 10 orang terjaring setiap hari," ungkapnya,
Sejak Januari hingga Juli lalu pihaknya telah menertibkan 1.266 PMKS. Mereka umumnya dari Indramayu, Cirebon, Tegal, dan Cilacap. Guna mengintensifkan operasi, kata Yanuardi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil (Sudin Dukcapil) untuk menggelar operasi yustisi kependudukan (OYK). Langkah ini untuk mengantisipasi pendatang baru setelah Hari Raya Idul Fitri.
Sementara Dinas Sosial (Dinsos) DKI akan mengerahkan sedikitnya 300 personil untuk merazia PMKS, terutama pengemis. Kepala Dinsos DKI Budihardo seusai mengikuti sidang paripurna DPRD DKI dengan agenda Pandangan Umum Fraksi Terhadap Usul Persetujuan Penetapan Raperda tentang Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD DKI 2008, Rabu (5/8) menjelaskan, pengerahan personel dilakukan mulai pekan depan. "Saat ini razia PMKS sudah mulai berjalan di tingkat wilayah. Untuk tingkat provinsi akan dilakukan pekan depan," jelasnya.
Budiharjo memrediksi, seperti Ramadan sebelumnya Ibukota menjadi tumpuan dan harapan PMKS terutama dari Bodetabek.. Karenanya, selain menggelar razia pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan PMKS agar mematuhi ketentuan yang berlaku di Ibukota. Budihardjo menjelaskan, aparat akan fokus menyasar 53 titik rawan, seperti perempatan Tomang, perempatan Cocacola, perempatan Cengkareng, dan Lampu Merah Cempakaputih.
Ketua Komisi A DPRD DKI Achmad Suaidy mendukung langkah Dinsos menggunakan Perda Tibum untuk menertibkan pengemis yang membanjiri Jakarta setiap menjelang Ramadan. "Soalnya sampai sekarang pelaksanaan perda itu belum maksimal. Kalau sekarang diterapkan sangat bagus. Sehingga ke depan saya berharap penerapan perda ini juga bagus," tegasnya. O oan/rhm |