http://www.beritakota.co.id/berita/kota/11686-razia-listrik-jaring-25-warga.html
Razia Listrik Jaring 25 Warga Kamis, 06 Agustus 2009 05:36 | Petugas PLN Wilayah Bandengan terperangah karena salah satu hunian menggunakan voltase hingga 3.500 watt. Walau membahayakan petugas hanya memutus aliran listrik dan memberikan peringatan.
MUSIBAH kebakaran memang kerap melanda kawasan Kecamatan Tambora. Sehubungan dengan itu aparat kecamatan setempat bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Bandengan, Jakarta Barat kembali menggelar razia aliran listrik di kawasan itu, Rabu (5/8).
Wilayah yang disasar petugas adalah Kelurahan Angke, kawasan padat penduduk dengan rumah saling berdempetan. Bila terjadi musibah kebakaran di daerah ini, jumlah hunian yang bakal hangus terbakar hampir dipastikan bisa mencapai ribuan unit.
Kali ini penertiban yang mengerahkan tim terpadu di bawah kendali Wakil Camat Tambora Isnawa Adji, berhasil merazia 25 pemilik hunian yang merekayasa meteran, menggunakan voltase di luar batas. dan menggunakan mini circuit breaker (MCB) tidak sesuai dengan voltase listrik. "Petugas menemukan banyak sambungan listrik di pemukiman warga RW 10 tidak sesuai dengan mini circuit breaker jumlah watt sebagaimana tertera di boks. Petugas juga berhasil mengungkap penyambungan aliran listrik ilegal dengan kartu pelanggan yang tergantung di boks dengan menggunakan alamat Jembatan Tiga yang termasuk wilayah Jakarta Utara," kata Adji kepada wartawan, Rabu (5/8).
Adji menambahkan, yang membuat petugas PLN Wilayah Bandengan terperangah, salah satu hunian menggunakan voltase di luar batas kewajaran hingga 3.500 watt. Padahal, secara umum hunian di kawasan itu umumnya adalah rumah tinggal dengan kapasitas voltase antara 450, 900, 1.300, dan 2.300 watt.
"Voltase sebesar 3.500 watt itu bisa berdampak terhadap bahaya kebakaran. Petugas langsung memutus aliran listrik itu dan selanjutnya didata untuk dimintai pertanggungjawaban. Sweeping tersebut berhasil menjaring 25 pelangggaran. Sebanyak 24 merekayasa meteran dan satu lainnya mengubah MCB yang tidak sesuai dengan jumlah watt yang digunakan," ujar Adji.
Usai menggelar razia aliran listrik di kelurahan tersebut, kata Aji, pihaknya bakal melakukan hal yang sama terhadap hunian di kelurahan lainnya mengingat hampir seluruhnya wilayah Tambora adalah kawasan berpenduduk padat. Bahkan hunian warga saling berdempetan dan rawan terjadinya kebakaran akibat hubungan arus pendek sebagaimana selama ini kerap terjadi. "Razia aliran listrik ini akan terus kami lakukan. Guna meminimalisir musibah kebakaran yang seringkali terjadi akibat hubungan arus pendek di Kecamatan Tambora. Selain itu saya mengingatkan kepada pemilik rumah membenahi jaringan listrik, seperti kabel-kabel yang mungkin sudah banyak yang rusak dan mengelupas," pinta Adji. O oan
|
|